Menengok si APRIL ke Pangkalan Kerinci

Pergi ke tempat baru selalu jadi hal yang menyenangkan buat saya. Apalagi kalau tempatnya membuat muncul pertanyaan semacam “mau ngapain sih ke sana?” “apa sih yang mau dikerjain di sana?”. Karena artinya, tempatnya nggak pasaran dan ada hal menarik yang memang bisa dikerjakan di sana.

Karenanya saat saya mendapat undangan untuk berkunjung ke Pangkalan Kerinci di Riau, saya langsung mengiyakan dengan rasa penasaran “apa sih yang bisa dilihat di sana?”

Read More

Owa-owa, Primata Romantis yang Nyaris Punah

Kata orang, kunjungilah tempat baru setidaknya setahun sekali. Tahun lalu, tempat yang saya kunjungi untuk pertama kali adalah Sumba dan Xiamen. Sumba karena pergi main sama Vira dan @t_ourjourneys, Xiamen karena #XiamenFamTrip bersama Xiamen Air.

Tahun ini, undangan pergi ke tempat baru datang dari PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement). Tak tanggung-tanggung, kami diajak ke komplek pabrik mereka yang ada di Tarjun. Kalau boleh jujur, pertama kali saya mendengar tempat bernama Tarjun ya dari Indocement. Desa kecil di wilayah Kelumpang Hilir ini terletak di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Ada dua pabrik besar di lokasi ini, yaitu Indocement, dan pabrik pengolahan minyak sawit yang cukup terkenal.

Lalu ngapain ke Tarjun?, – begitu pertanyaan yang saya terima dari teman-teman. “nengok bekantan”, begitu jawab saya sambil ketawa.

Read More

Local Hero = Super Hero

Bukan pertama kali saya mengikuti kegiatan menengok area di mana PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (“Indocement”) melaksanakan kegiatan CSR-nya. Saya bersama teman-teman blogger lain pernah diajak ke objek wisata Bayu Panas dan menengok Kampung Batik Ciwaringin di Cirebon. Di objek wisata Bayu Panas, Indocement membantu melengkapi fasilitas di sana agar dapat mengundang lebih banyak wisatawan dan menghasilkan pendapatan tambahan bagi kas pendapatan daerah. Kemudian Indocement juga membantu pengembangan Batik Ciwaringin agar lebih banyak dikenal masyarakat. Dari penyediaan modal, pelatihan, pembentukan koperasi sampai pembuatan patennya. Kemudian di Citeureup, kami diajak melihat bagaimana Indocement berupaya menjaga kelestarian alam di area eks tambang, juga membantu pengelolaan sampah rumah tangga sehingga menjadi aneka barang yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 

Kalau boleh jujur, kunjungan terakhir ke Desa Jati Endah Kecamatan Cilengkrang beberapa hari lalu adalah kunjungan paling menarik dan membuat decak kagum. Bukan karena lokasinya yang nggak bikin saya harus menyetir jauh-jauh ke Citeureup atau berkereta ke Cirebon kok, tapi lebih ke semangat penduduk Desa Jati Endah yang menyambut kami dengan senyum hangat dan segudang cerita. Juga pastel, pisang molen, kue mangkok, tahu bulat dan lain-lain. 

IMG_5527.JPG

Read More

Karena Cirebon Tak Melulu Soal Empal Gentong

Masih ingat cerita saya soal program CSR Indocement yang nggak cuma urusan buang-buang duit aja itu? Kalau belom baca, silakan baca dulu di sini.

Nah, beberapa hari lalu saya mendapat undangan lagi untuk berkunjung ke Kompleks Pabrik Indocement. Kali ini yang di Cirebon, tepatnya di Palimanan. Tujuan kunjungannya masih sama, melihat program CSR Indocement di sana.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 45 menit dari stasiun kereta api Cirebon, kami tiba di Objek Wisata Banyu Panas. Banyu artinya air. Jadi sudah bisa ditebak, kurang lebih ini adalah tempat pemandian air panas. Objek wisata ini terletak di Kompleks Pabrik Palimanan. Kontribusi Indocement adalah membangun dan membantu mengelola tempat yang sering jadi tujuan wisata warga lokal ini. Diresmikan pada Oktober 2010, Objek Wisata Banyu Panas memiliki sarana antara lain kolam pemandian air panas bersuhu 38 derajat celcius, kolam berendam air panas, kamar mandi, musolla dan saung-saung untuk pengunjung bersantai.

IMG_0859

DSC07949

DSC07954

Read More

8 Tempat Asik Buat Santai-santai dan Bengong Sampe Bego di Bali

Kalau kamu mulai merasa bosen pergi ke Bali karena mainnya ke tempat yang itu-itu aja dan gitu-gitu aja, maka postingan yang ini mestinya bisa bikin kamu pengen ke Bali lagi. Karena ada 8 tempat rekomendasi saya yang mungkin belum pernah kamu datengin

  1. Kampung Jimba – Ungasan, Uluwatu

Tempat ini baru buka sekitar bulan Februari kemarin, karenanya belum terlalu rame dan belum terlalu banyak yang posting di socmed #penting. Posisinya ada di sekitar Labuan Sait, Uluwatu, nggak jauh dari pantai Padang-Padang. Dicarinya nggak susah. Kalaupun susah, usaha kamu untuk nyampe kesini akan terbayar begitu kamu menaiki tangga ini.

FullSizeRender

FullSizeRender_1

Nggak cuma kafe, Kampung Jimba juga menyediakan kolam buat kamu berenang. Kolamnya nggak gede-gede amat, kamu ke Bali bukan mau latihan olimpiade kan? Kecil aja tapi cukup banget buat celup-celup. Abis berenang bisa leha-leha di bean bag warna warni, atau main ayun-ayunan, asik kan?

FullSizeRender_3

FullSizeRender_2

IMG_0819

Pas kesana beberapa hari lalu, mereka lagi bangun 5 villa yang nantinya akan disewakan buat menginap. Ada yang satu kamar ada yang dua kamar. Belum apa-apa saya rasanya udah pengen nginep di sini. Bangunannya unik dan sudah pasti instagramable.

Berenang di Kampung Jimba ngga dikenakan biaya kok, kamu tinggal jajan aja di situ. Menunya lumayan banyak dari cemilan kayak Potato Wedges dan cake-cake. Buat berenang atau berjemur di pinggir kolam, udahlah paling pas minum air kelapa.

Instagram nya : @kampungjimba

Read More

Ngantuk Yang Nggak Kelar Kelar

Sewaktu masih mengantor dulu (mmmm sebenernya sampai sekarang juga sih), saya sering sekali mengantuk di kantor. Sampai mau reply email rasanya pengen merem dulu 3 menit saja. Belom lagi kalaiu diajak meeting, haaaaah rasanya pengen bawa sleeping bag ke ruang meeting. Belom lagi meetingnya abis jam makan siang, tambah ngantuk tuk tuk tuk.

Tadinya sempat aneh, kok ngantuk melulu padahal saya nggak doyan begadang. Boro-boro begadang. Dulu jam 9 malem udah masuk selimut. Pagi pun nggak pernah pagi-pagi amat bangunnya. Sementara beberapa dari kita sudah menuju kantor, saya jam 6 pagi itu baru bangun tidur. Jadi kalau ditotal-total, saya tidur rata-rata 9 jam per hari. Kurang tidur dari Hongkong??

Read More

Bang Nebeng dong Bang Kesitu tu…..

Saya termasuk orang yang jarang menggunakan transportasi umum. Buat saya, transportasi umum di kita belum dapat diandalkan sebagai kendaraan yang aman untuk digunakan sehari-hari baik dari sisi keamanan saya sebagai pengguna (copet, orang iseng, dll dll) juga dari sisi waktu. Saat kita perlu datang tepat waktu ke meeting, ke kantor, jemput anak, atau sekedar janjian sama teman, transportasi umum rasanya masih sulit untuk diandalkan menolong kita tepat waktu sampai tujuan.

Namun tak dapat dipungkiri kalau kemacetan makin lama makin menyesakkan. Saya sebetulnya betah berlama-lama di mobil sendiri, asal ada AC, air minum dan lagu. Saya jarang sekali ngomel karena macet. Bahkan kadang-kadang, saya menikmati waktu-waktu menyetir sendirian sebagai me-time yang lumayan berharga di tengah-tengah kesibukan saya sebagai ibu dan pengusaha kecil-kecilan yang banyak acara, hehe.

Sayangnya, kemacetan saat ini mulai tak bisa lagi dinikmati sebagai me-time. Walaupun duduk dan menyetirnya tak repot untuk saya, namun sungguh banyak waktu saya yang terbuang di jalan. Mestinya bisa ke 4 tempat dalam sehari, sekarang hanya bisa ke 2 tempat itu pun pake telat nyampenya. Sungguh buang-buang waktu.

Read More

Rawa Pening yang Kian Bikin Pening

“Nah bisa juga jadi gini nih”, begitu kata Pak Irwan Hidayat, Presdir PT Sido Muncul sambil menunjuk kalung yang saya pakai ketika saya dan beberapa teman blogger lain tiba di Rawa Pening hari itu. Tadinya saya kira kami hanya akan diajak ke pabrik Sido Muncul saja, tapi kenapa tiba-tiba jadi ngomongin kalung saya ya?

Read More

Lyfe With Gojek

Sejak Gojek mulai beroperasional di Bandung, cita-cita saya cuma satu : beli Martabak Andir tanpa harus ngantri lama-lama di sana. Makanya begitu download Gojek, yang pertama saya lakukan tentu saja pesan Martabak ke Andir. Berhasilkah? Tidak. Di awal masa tayangnya, Gojek selalu gagal membelikan saya Martabak yang hits banget itu. Kadang-kadang katanya driver sudah belikan dan menuju rumah saya tapi tak pernah kunjung datang.

Gojek-Bandung1

note : gambarnya dari google

Read More

Kalau 3 Bulan Nggak Ngantor. Trus Ngapain?

Sudah 3 bulan ini saya berhenti kerja kantoran. Iya, setelah 15 tahun lebih jadi pekerja kantoran, akhirnya saya punya keberanian untuk beneran berhenti bekerja. Sebenernya keinginannya sudah ada dari dulu (ah kalau boleh jujur : keinginan ini muncul setiap saya bangun pagi untuk pergi ke kantor, setiap lagi mandi dan setiap hari minggu sore, tepat ketika saya sadar besok harus ngantor lagi setelah bisa santai sejenak selama weekend).

Artinya, keinginan berhenti ngantor memang selalu ada di benak saya.

Read More