Menginap di Umalas : Aliya Boutique Hotel

Ada beberapa hotel yang begitu selesai proses check in dan masuk kamar membuat saya otomatis mengeluarkan perlengkapan perang berupa toiletries dan menatanya di kamar mandi dengan rapi seperti di kamar mandi sendiri di rumah. Aliya Boutique Hotel adalah salah satunya. Hotel kecil manis ini terletak di Jl Umalas II. Akses dan carinya gampang aja kok, dari perempatan Kerobokan-Petitenget tinggal lurus aja dari arah Kerobokan sampai nemu Jl. Umalas lalu belok kiri. Ah sekarang kan ada google map dan waze, nggak ada lagi alasan susah cari tempat mestinya. Yang belum pake google map atau waze, ayo di-install dulu di henponnya 🙂

Hanya ada 8 bungalow di Aliya, masing-masing bungalow terdiri dari dua lantai. Lantai atas buat kamar, lantai bawah ada living room yang juga dilengkapi sama pantry kecil bisa buat masak-masak dikit kalau kamu memutuskan untuk spend the day di hotel saat liburan. Kamarnya sendiri bukan yang spacious-spacious amat tapi cukup aja, saya dan Biyan tidur nyenyak pulas selama 3 malam stay di sana. Book-nya cuma 2 malam tadinya tapi kemudian extend semalam lagi karena terlalu betah :))

DSC03793

DSC03701

Read More

Owa-owa, Primata Romantis yang Nyaris Punah

Kata orang, kunjungilah tempat baru setidaknya setahun sekali. Tahun lalu, tempat yang saya kunjungi untuk pertama kali adalah Sumba dan Xiamen. Sumba karena pergi main sama Vira dan @t_ourjourneys, Xiamen karena #XiamenFamTrip bersama Xiamen Air.

Tahun ini, undangan pergi ke tempat baru datang dari PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement). Tak tanggung-tanggung, kami diajak ke komplek pabrik mereka yang ada di Tarjun. Kalau boleh jujur, pertama kali saya mendengar tempat bernama Tarjun ya dari Indocement. Desa kecil di wilayah Kelumpang Hilir ini terletak di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Ada dua pabrik besar di lokasi ini, yaitu Indocement, dan pabrik pengolahan minyak sawit yang cukup terkenal.

Lalu ngapain ke Tarjun?, – begitu pertanyaan yang saya terima dari teman-teman. “nengok bekantan”, begitu jawab saya sambil ketawa.

Read More

Local Hero = Super Hero

Bukan pertama kali saya mengikuti kegiatan menengok area di mana PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (“Indocement”) melaksanakan kegiatan CSR-nya. Saya bersama teman-teman blogger lain pernah diajak ke objek wisata Bayu Panas dan menengok Kampung Batik Ciwaringin di Cirebon. Di objek wisata Bayu Panas, Indocement membantu melengkapi fasilitas di sana agar dapat mengundang lebih banyak wisatawan dan menghasilkan pendapatan tambahan bagi kas pendapatan daerah. Kemudian Indocement juga membantu pengembangan Batik Ciwaringin agar lebih banyak dikenal masyarakat. Dari penyediaan modal, pelatihan, pembentukan koperasi sampai pembuatan patennya. Kemudian di Citeureup, kami diajak melihat bagaimana Indocement berupaya menjaga kelestarian alam di area eks tambang, juga membantu pengelolaan sampah rumah tangga sehingga menjadi aneka barang yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 

Kalau boleh jujur, kunjungan terakhir ke Desa Jati Endah Kecamatan Cilengkrang beberapa hari lalu adalah kunjungan paling menarik dan membuat decak kagum. Bukan karena lokasinya yang nggak bikin saya harus menyetir jauh-jauh ke Citeureup atau berkereta ke Cirebon kok, tapi lebih ke semangat penduduk Desa Jati Endah yang menyambut kami dengan senyum hangat dan segudang cerita. Juga pastel, pisang molen, kue mangkok, tahu bulat dan lain-lain. 

IMG_5527.JPG

Read More

Legian ; 15 Tahun Lalu & Sekarang

Salah satu kenangan yang paling menyenangkan dan melekat adalah saat alm ayah saya mengajak kami sekeluarga road trip ke Bali. Waktu itu rasanya belum ada yang namanya gaul-gaul di Seminyak, Batu Belig, apalagi Canggu. Ke Bali ya ke Kuta. Nginepnya ya di Legian.

Reminiscing the good old days, waktu terakhir ke Bali kemarin saya menyempatkan diri untuk menginap di Legian. The ONE Legian langsung jadi pilihan saya secara lokasinya strateheis, ada di tengah-tengah keramaian Legian.

Lalu apa perbedaan Legian 15 taun silam dan Legian sekarang?

Read More

7 Kegiatan Asik Yang Bikin Pengen Pindah Rumah ke Wuyishan

Pagi ini saya baru saja menghabiskan bungkusan teh terakhir yang saya bawa dari Wuyishan, sebuah kota kecil berjarak 3 jam perjalanan dengan kereta cepat dari Xiamen. Iya, kunjungan kesana kemarin masih dalam rangkaian perjalanan #XiamenFamTrip bersama Xiamen Airlines.

Kereta yang membawa kami ke Wuyishan berangkat dari Xiamenbei jam 08.57 pagi. Begitu sampai di stasiun saya dan teman-teman cukup terpesona dengan besar dan bersihnya stasiun ini. Semuanya rapih pun, signage pun lengkap, besar-besar, pokoknya informatif. Ticketnya bisa dibeli online sekitar H-7 sebelum perjalanan dan supaya pasti kebagian memang sebaiknya book online daripada go show.

IMG_8393

Keretanya juga cakep banget. Semua tempat duduk bernomor sesuai yang tertera di ticket. Naik kereta yang dingin selama tiga jam tentu saja membuat saya laper. Pedagang makanan bolak balik menawarkan nasi kotak yang harum banget. Tentu saja saya tergoda. Akhirnya beli. Pas buka plastik, ternyata kereta tiba di Wuyishan. Akhirnya keluar stasiun menggeret koper sambil membawa nasi kotak. Untung enak banget, tak sia-sia susah-susah membawanya ke bis 🙂

IMG_9116

Tiba di Wuyishan, saya dan beberapa teman mulai rewel cari tempat ngopi. Walaupun bukan penggemar berat kopi, tapi duduk di coffee shop kayaknya sudah jadi kebiasaan saya. Tapi Pak Thomas, guide kami yang helpful dan baik hati itu bingung pula menanggapi pertanyaan kami,

Pak Thomas : “Tempat ngopi yaaa….hmmmm di mana yaaa. Kalau di Xiamen sih ada Starbucks, kalau di sini hmmm aduhh ga ada”

Saya : “Jangan Starbucks Pak, kita maunya kedai kopi local atau coffee shop lah gitu”

Pak Thomas : “aduh saya belum pernah lihat”

Lalu kalau nggak ada coffee shop, di Wuyishan ngapain dong?

Read More

Tijili Tanjung Benoa : Ide Bagus Untuk Liburan di Bali

Segitu sering bolak-bali ke Bali, sudah cukup lama saya nggak pergi ke area Tanjung Benoa. Pernah sekali karena nyasar, kemudian belum ada kesempatan untuk kembali ke sana lagi. Padahal pantai di Tanjung Benoa lumayan menyenangkan untuk berjemur, main air, dan tentu saja watersport kan ya. Kata orang, begitu mendengar kata “Benoa”, yang teringat pasti watersport.

Akhirnya kemarin saya memutuskan untuk menghabiskan malam di Tanjung Benoa. Kebetulan ke Balinya bawa Biyan pula, dia pasti senang kalau diajak menginap di hotel yang beach front.

Karena kadung jatuh cinta dengan Tijili Seminyak yang beberapa kali saya inapi, maka pas mau ke Tanjung Benoa, Tiji Benoa tentu saja jadi pilihan utama saya. Selain suka dengan konsep hotel dan designnya, saya suka kehangatan yang selalu saya rasakan di Tijili. Begitu sampai, langsung hasrat foto-foto dong ya

SAMSUNG CSC

Read More

“Yang Nggak Asik Itu Kalau Mengeluh Gendut Terus-terusan” 

Semalam sebelum tidur seperti biasa saya dan Biyan, anak saya satu-satunya yang umurnya 10 tahun itu ngobrol kesana kemari. Istilahnya pillow talk, kata anak-anak muda jaman now.

Seperti biasa pula saya mengeluhkan berat badan saya yang naik mulu tanpa terkontrol. Sebagai informasi, setelah berhenti kerja kira-kira dua tahun lalu timbangan saya memang naik sekitar 6-7kg. Lumayan drastis dan lumayan bikin saya panik secara baju-baju mulai ada yang nggak cukup.

Kurang lebih percakapannya begini ;

Read More

Karena Cirebon Tak Melulu Soal Empal Gentong

Masih ingat cerita saya soal program CSR Indocement yang nggak cuma urusan buang-buang duit aja itu? Kalau belom baca, silakan baca dulu di sini.

Nah, beberapa hari lalu saya mendapat undangan lagi untuk berkunjung ke Kompleks Pabrik Indocement. Kali ini yang di Cirebon, tepatnya di Palimanan. Tujuan kunjungannya masih sama, melihat program CSR Indocement di sana.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 45 menit dari stasiun kereta api Cirebon, kami tiba di Objek Wisata Banyu Panas. Banyu artinya air. Jadi sudah bisa ditebak, kurang lebih ini adalah tempat pemandian air panas. Objek wisata ini terletak di Kompleks Pabrik Palimanan. Kontribusi Indocement adalah membangun dan membantu mengelola tempat yang sering jadi tujuan wisata warga lokal ini. Diresmikan pada Oktober 2010, Objek Wisata Banyu Panas memiliki sarana antara lain kolam pemandian air panas bersuhu 38 derajat celcius, kolam berendam air panas, kamar mandi, musolla dan saung-saung untuk pengunjung bersantai.

IMG_0859

DSC07949

DSC07954

Read More