Starter Kit Anti Kecewa Buat Anak 9 Tahun

Yang saya mau tulis sekarang ternyata pernah saya tulis kurang lebih satu setengah tahun yang lalu. Artinya, dalam kurun waktu satu tahun setengah saya ternyata belum punya solusi ampuh untuk mengatasi kekecewaan pada anak.

Kalau bisa – kalau bisa nih – rasanya ingin membekali Biyan, anak saya satu-satunya itu dengan sebuah gelembung besar di sekelilingnya di mana dia aman dari segala macam kekecewaan, dari orang-orang yang tidak baik, dari perkataan-perkataan buruk yang mungkin didengarnya suatu hari nanti. Tapi kan nggak mungkin ya, satu waktu nanti dia akan keluar dari pelukan aman saya dan menghadapi begitu banyak masalah, menghadapi banyak macam orang yang tentu saja nggak semuanya baik.

fullsizerender

difotoin Teppy

Read More

Banyakin Bergerak Biar Ga Mesti Ngurangin Makan : )))

Sama seperti saya, Biyan juga doyan makan. Pake banget. Doyan makan banget. Kalau hasrat makannya diikuti terus, bisa-bisa dua kali makan pagi, dua kali makan siang, dan dua kali makan malam. Belum lagi cemilan-cemilan di antaranya. Untuk alasan kesehatan, saya tentu saja membatasi hasrat makannya yang selalu membuncah ini. Tapi membatasi anak makan saat dia lagi doyan-doyannya makan kok ya kesian juga.

IMG_5442

Akhirnya saya memutuskan kalau Biyan mesti lebih banyak bergerak dari sebelumnya. Prinsipnya sama kayak saya, mendingan nambahin porsi olah raga daripada ngurangin porsi makan. Ya lebay juga sih ya kalau nggak ngurangin porsi makan : )))

Tapi kamu ngerti lah maksudnya kan yaaaa. Maksudnya makan cukup aja, tapi olah raga mesti berimbang juga. Makannya lebih banyak ya olah raganya juga lebih banyak.

Tapi mengajak anak umur 8 taun (sebentar lagi 9 taun!) ini nggak mudah juga. Kadang-kadang suka males. Punya sepeda di rumah dipakenya sesekali. Diajak berenang, kerjaannya main seluncuran. Diajak lari di GOR, udahannya ngajak makan Tempe Mendoan.

Harus ada motivasi yang membuat anaknya lebih semangat berolah raga.

Tadinya sempat mau hire personal trainer supaya anaknya lebih teratur dalam olah raga. Ah tapi kok rasanya berlebihan. Belum lagi ntar jadwalnya bentrok sama ini itu yakan.

Problem cari motivasi ini kemudian usai waktu saya menemukan yang namanya MILO Energy Band.

IMG_8058

Apaan sih ni?

Yaaaa ini sama ajalah kayak band yang suka dipake sama mereka yang suka lari. Bisa buat ngukur seberapa jauh kita lari, berapa kalori yang sudah terbakar dll.

Asiknya lagi, ada applikasi ‘partner kerja’ si energy band ini yang bisa diinstall di henpon (iOS & Android) untuk memantau berapa asupan yang sudah masuk dan berapa energy yang harus dibakar supaya metabolisme anak menjadi sempurna.

Contohnya ni ya.

Sarapan susu coklat, makan siangnya mie dan makan malamnya roti. Ketauan tuh berapa karbohidrat, berapa protein dan berapa banyak kalori yang harus dikeluarkan. Akan ketauan juga zat apa yang diperlukan oleh anak kita untuk pertumbuhan fisiknya yang lebih baik. Kan sebelum mulai dipake kita akan diminta memasukkan data fisik anak : berat dan tinggi badannya.

IMG_6705

Lebih dari itu, aplikasi ini juga menyediakan sport tips yang mungkin diperlukan anak-anak yang sudah mulai menyukai olah raga permainan beregu seperti sepak bola, basket dan lain–lain.

FullSizeRender

Ada satu lagi yang bikin Biyan seneng pakai MILO Energy Band ini : bisa customize avatar sendiri sehingga dibuat mirip dianya beneran. Saya kemudian bercanda untuk cari-cari muka yang pipinya paling tembem supaya makin mirip Biyan. Anaknya cemberut sebentar kemudian ikut ketawa-ketawa.

Dan benar seperti dugaan saya, setelah pake MILO Energy Band ini, Biyan jadi lebih termotivasi untuk lebih banyak bergerak sih, karena dia merasa melihat hasilnya secara langsung juga kan

IMG_6704

Satu hal yang saya simpulkan energy band beserta aplikasinya ini adalah bahwa betapa kurang banyak kita bergerak. Disarankan untuk jalan 11.000 langkah per hari. Hanya tercapai waktu kemarin jalan keliling-keliling Chatuchak plus naik turun tangga BTS sih. Sisanya, jangan-jangan 1000 pun tidak.

Ya bayangkan aja, mau sekolah naik mobil, turun ke kelas, paliing lari-lari dan jalan-jalan selama di sekolah. Sampe rumah ya cukup beragam antara duduk baca buku atau main bola sama anak tetangga. Tapi untuk kegiatan sehari-hari saya yakin nggak akan sampe 11.000 langkah per hari.

Kesempatan mencoba energy band untuk pertama kali ini memang eksklusif ditawarkan pada beberapa orang ibu-ibu. Saya termasuk salah satu yang beruntung bisa mencobanya duluan.

Kalau kamu pengen juga coba pakai untuk anakmu, tunggu sampai sekitar bulan Oktober ya, karena energy band ini nanti akan dijual bebas. Asik nih kalau udah banyak yang pakai, kita bisa mulai pakai fitur challenge di aplikasinya, lumayan kan menambah motivasi untuk bergerak lebih banyak lagi. Pantau terus informasinya di www.milo.co.id ya Buibu supaya nggak ketinggalan update terbarunya dan bisa segera mencoba MILO Energy Band yang sa’ik berat ini

#MILOChampSquadID

IMG_7340

Cara Asik Menggali Kreativitas Anak

Menurun dari mamanya, Biyan juga hobby makan ternyata. Dan hobby makannya ini suka nggak kira-kira. Jam 1 selesai makan siang kemudian jam 3 sore mengaku lapar. Jam 7 selesai makan malam kemudian jam 8 cari cemilan ke dapur. Jangan sedih, cemilannya nggak selalu ringan, kadang-kadang nasi plus telur dadar aja bisa dianggap jadi cemilan kalau buat dia.

IMG_5441

Jujur aja agak khawatir dengan selera makannya yang luar biasa ini. Tapi menghalangi anak yang lagi seneng makan kok ya kasian. Tapi kalau tau-tau makannya kebanyakan dan badannya membesar nggak terkontrol juga kan kasian ya. Solusinya saya kasi tau pelan-pelan bahwa makan berlebihan itu nggak baik, memang nggak harus tinggi langsing tapi lebih karena kegemukan juga nggak baik untuk kesehatan. Anaknya lumayan ngerti sih. Sekarang kalau ngaku masih lapar padahal udah makan saya potongin melon, atau semangka, untung anaknya ga nolak.

Balik lagi ke urusan bergerak lebih banyak demi bisa makan banyak, saya juga rutin mengajak Biyan berenang. Dia pertama kali saya ajak les berenang itu sekitar kelas TK besar, jadi kurang lebih sudah 2 taun lah bisa berenang sendiri tanpa harus pake ban atau dijaga-jagain mamanya lagi. Sekarang saya cukup jagain di pinggir kolam sambil baca buku dan berharap bisa ngurusin badan dengan duduk di pinggir kolam.

IMG_5869

Inspirasi untuk mengajak Biyan main di luar ruangan juga saya dapatkan setelah nongkrongin youtube-nya Taro Rangers Camp. Itu lho, camp yang dirancang khusus oleh Taro Snack yang bertujuan untuk menghasilkan anak-anak Indonesia yang lebih tangguh. Di Taro Rangers Camp, anak-anak belajar untuk bekerja sama dalam sebuah team untuk memecahkan masalah. Mereka juga belajar untuk mengasah otak & menggali kreativitas. Selain itu, di Taro Rangers Camp mereka juga dilatih untuk terus bergerak supaya senantiasa bugar. Kan di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, bukan? Intip channel Youtube Taro Rangers di sini. Sebagai ibu-ibu pasti senang juga nontonnya, lumayan dapat banyak ide untuk mengajak anak bermain.

Biyan nonton Taro Rangers Camp ini dengan regular, hampir semua episode dia pantau. Dari sekian banyak episode yang dia simak, yang paling menarik minatnya adalah bagaimana anak-anak ini bekerja sama dengan temannya, berupaya memecahkan masalah bersama-sama. Acara Taro Rangers ini juga mengajarkan bagaimana anak-anak menjadi lebih peduli. Biyan bilang “Oh sama ya kayak main futsal, ada yang tugasnya menggiring bola, ada yang tugasnya menjaga gawang dan ada yang tugasnya menahan agar musuh tak dekat-dekat gawang kita”. Pola pikir Biyan jadi lebih cerdik!

IMG_3168

Pengaruh lainnya dari nonton Taro Rangers Camp persembahan Taro Snack juga adalah Biyan jadi sadar untuk lebih banyak bergerak, baik olah raga maupun sekedar jalan kaki atau lari-lari. Katanya, “Aku kayak merasa lebih kuat karena suka olah raga”. Wah jadi lebih tangguh nih dia setelah nonton Taro Rangers.

Jadiii, kalau kamu ibu-ibu atau punya keponakan di usia pertumbuhan, coba mampir ke website nya Taro dan ajak mereka nonton episode-episode Taro Rangers Camp di channel Youtube Taro untuk menularkan aktivitas-aktivitas seru di program ini.

Jadi weekend ini kita mau bawa anak main kemana?

 

Bawa Anak-anak Main di Luar Rumah : Perlu!

Buat saya sebagai orang tua, mengajak anak main di luar rumah bukan cuma perihal menggiatkan badan jasmaninya agar lebih banyak bergerak, namun lebih dari itu. Kita bahas satu-satu yuk siapa tau bisa jadi inspirasi buat ibu-ibu muda lain atau calon-calon ibu, siapa tau juga cocok diterapkan sama putra-putrinya nanti.

1.    Mengasah kreatifitas
Sebentar. Apa hubungannya kreatifitas dengan main di luar rumah?

Read More

Ngajarin Toleransi : Nonsense.

Setiap memasuki bulan puasa selalu aja ada perdebatan soal harus engganya menutup tempat makan di jam puasa. Bertahun-tahun menu pembicaraannya soal ini melulu. Kayak nggak pernah ada jalan keluar atau kita memang senang memperdebatkan hal-hal beginian.

Taun ini perdebatan ini semakin seru karena adanya berita soal warung di Serang, Banten yang dirazia satpol PP karena berjualan di saat orang-orang puasa. Video satpol PP mengangkut panci wadah si ibu berjualan tersebar di mana-mana, dan tentu saja menarik simpati orang. Beberapa teman di twitter memprakarsai pengumpulan dana yang dalam waktu 36 jam berhasil mencapai nilai 200juta sekian. Luar biasa.

Read More

Kalau 3 Bulan Nggak Ngantor. Trus Ngapain?

Sudah 3 bulan ini saya berhenti kerja kantoran. Iya, setelah 15 tahun lebih jadi pekerja kantoran, akhirnya saya punya keberanian untuk beneran berhenti bekerja. Sebenernya keinginannya sudah ada dari dulu (ah kalau boleh jujur : keinginan ini muncul setiap saya bangun pagi untuk pergi ke kantor, setiap lagi mandi dan setiap hari minggu sore, tepat ketika saya sadar besok harus ngantor lagi setelah bisa santai sejenak selama weekend).

Artinya, keinginan berhenti ngantor memang selalu ada di benak saya.

Read More

No Malls on Weekend. Why?

Sejak kecil dulu, saya memang membiasakan Biyan untuk banyak main di luar rumah. Selain karena rumahnya nggak luas (nggak bisa main sepak bola atau main volley di dalam rumah), juga saya percaya bahwa anak yang lebih banyak main di luar rumah tentunya akan lebih banyak juga pengalamannya ya kan.

Apalagi saya juga menerapkan prinsip “no malls on weekend”. Jadi kami nggak pernah pergi ke mall kalau weekend. Aduh masuknya aja penuh, belom cari parkirnya, belom bayar parkir bisa puluhan ribu, mau makan penuh, toilet penuh argh!

Jadi kalau weekend anaknya dibawa kemana Bu?

Read More

Kenapa Biyan Boleh Punya Gadget Sendiri?

Saya nggak ingat persis kapan, tapi sejak kecil Biyan memang punya gadget untuk dirinya sendiri. Artinya, dia nggak perlu menunggu saya atau ayahnya pulang kantor untuk meminjam handphone kami. Sementara banyak orang tua yang ‘mengharamkan’ anak bermain gadget, saya justru memberikan kebebasan untuk Biyan bermain dengan gadgetnya sendiri. Kenapa?

Read More

Bali Lagi Bali Lagi

Siapa sih yang nggak suka Bali ya kan. Saya suka banget karena Bali bisa dibilang perpaduan yang pas untuk memuaskan hasrat ‘pengen liburan tanpa mikir harus pake baju apa, ga harus dandan dan bisa sendal jepitan’ dengan ‘liburan ini pengen dress up trus duduk di tempat yang lagi happening ah”. Kebayang kan ya? Di Bali bisa duduk sampe bego di pantai beralaskan kain bali, minum bir kalengan, atau air mineral botolan yang dingin kalau udah kelamaan berjemur, bisa juga dandan cantik lengkap pake catok rambut, lipstik yang hits dan mata berbinar, kalau perlu pake fake eyelashes (yang mana sampe sekarang saya belum bisa pakenya). Di Bali bisa makan di pinggir jalan tapi nikmatnya keterlaluan, pake keringetan pula. Bisa juga duduk di tempat makan yang cantik, selain makan bisa menikmati pemandangan baik interior si resto atau pemandangan di luar restonya. Yang pasti dua-duanya memiliki nilai instagram material. Read More