Postingan dibuka dengan helaan napas panjang karena tanpa sadar saya serasa dilangkahi waktu. Tahun ini berlalu dengan saat cepat, super. Belum apa2 tau-tau udah tengah taun, belum apa2 tau-tau Biyan umurnya 2 taun aja. tau-tau udah mau Natal, dan blast! 2009 nya abis deh.
Sama seperti tahun lalu, Natal kali ini buat saya (masih) belum terasa aroma religiusnya. Yang terasa saat ini cuma ricuh beli kado Natal, dan juga ditambah kerjaan yang, ya ampun, berantakan. Too many things to do, waktu dan mood cuma tinggal sejengkal. Alhasil ga nyampe kemana-mana.
Tahun ini, saya memposisikan diri untuk tidak terlalu terlibat dalam acara-acara keluarga. Baik keluarga saya maupun keluarga tetangga. Keluarga suami, maksudnya. Tahun ini rasanya ingin sekali boleh egois, doing my things, what I like, what I want. Memutuskan untuk tidak datang ke ritual keluarga seperti tahun tahun sebelumnya. Kalau boleh jujur sedikit, ada banyak ini itu yang membuat saya merasa kumpul keluarga di hari Natal menjadi tidak lebih dari sekedar kumpul-kumpul aja. Dan tahun ini, saya tidak mau melakoni itu semua. Tahun ini saya mau melakoni skenario saya sendiri.
Di sisi lain, saya merasakan peran yang begitu besar dari teman-teman. Sejak dulu, saya memang suka ‘mengagungkan’ peran teman dalam setiap sisi kehidupan saya. Di saat susah, saat sedih dan saat suka, ada teman yang selalu menyertai. Terutama tahun ini.
Saya kemudian merancang beberapa christmas dinner bersama beberapa teman dekat. Yang sudah 100% jadi, saya bakal makan malam bersama seorang teman baik dari jaman SMA. Anaknya hampir seumur Biyan. To make it merrier, kami merencanakan tuker kado untuk anak-anak. Cuma kami berenam saja, dia dengan suami dan anak, begitupun saya. Selain itu, via twitter saya juga mengundang seorang sahabat lama to have at least a decent christmas dinner. Gonna be fun. Without agenda, without any omel-omel or manyun-manyun. Can’t wait !
Sementara itu kehidupan rohani saya sama sekali tidak bergerak ke arah yang lebih baik. Saya juga tidak mau memaksakan diri terlalu keras. Mari berjalan saja dan lihat kemana kehidupan ini mengarah. Yang penting saya sama sekali tidak punya niat jahat menyakiti siapapun yang ada di sekitar saya. Terlalu sering saya melihat mereka yang mengarahkan hidup ke arah vertikal dan tidak mengimbanginya dengan menjalin hubungan baik dengan mereka yang bersejajaran horizontal dengannya. Terlalu sering saya mendengar ini itu di gereja, tapi diluar gereja, uhm, well… Hari ini apdet status katanya lagi di gereja, tapi besok ketemu manyun pura-pura nggak kenal :). Hari ini apdet status ayat alkitab, besoknya becandaan jorok, ha !
I’m not proud of being not so much into christianity. Tapi buat saya, ada hal yang juga perlu dijalin, hubungan dengan kiri dan kanan kita. Sumpah deh, bikin eneg kalo bolak balik ke gereja tapi semua orang dimusuhin. Memang mainnya sama malaikat apa ? 🙂
Ah well, saya sudahi saja, daripada nyinyir-nyinyir ga jelas. Merry christmas to you all, may the blessing of christmas be with you and whole family.
gue ngga ngerasa tersindir……
ya jangan dong, da memang ga nyindir, hahaha
yup,
this year is fast.
but OK.
it is ok 🙂
Heh, heh… jadwalin ketemu kami2 juga dooonnnnngggg *IRI*
Setuju sekali dengan point-mu, buat gw intinya adalah: jadi orang baik dan jangan nyakitin orang lain 🙂
sebenernya ketemu kamu dan The Nyinyirs laen adalah wish list gue untuk natal dan taun baru ini 🙂
cuma Mama Mentri ga bisa ke jakarta dulu ni,….. gimana kalo kalian semua berbaik hati dan merancang liburan singkat sehari ke Bandung ? hehehe….
soal point, iya dong 🙂 hehehe….. pantang nyakitin orang lain yah….. kecuali dia duluan brengskieeeee
gue suka gaya looooo *di tulisan ini maksudnya*
intinya emang yang penting baik dan ngerugiin orang lain, soal keimanan mah itu hakiki dan pribadi banget, so there’s nothing to be worried about 😀
merry christmas neng cantik! KE JAKARTA WOOOY! :p
merry christmas neng Tep 🙂 sayang sekali mama mentri ini belum bisa bertandang ke Jakarta seperti kemaren2, syibukssss 😦
eh actually deep down inside, i’m a little bit worried, mau sampe kapan jadi apatis beginiiii