Berry Glee : Hotel Gemes Buat Liburan Keluarga

Salah satu pertanyaan yang sering ditanyain pada saya soal Bali salah satunya adalah “Kalau bawa anak, enaknya kemana, makan apa dan nginep di mana”. Yes, ke Bali bawa anak dan tanpa anak memang bisa jadi beda banget pilihan destinasi dan itinerari nya. Katanya sih banyak juga yang terbantu dengan artikel yang pernah saya tulis bersama TripCanvas di sini.

Sebelum Lebaran kemaren, saya sudah curi start liburan duluan ke Bali. Soalnya kalau pas liburan kan pasti penuh banget ya. Kabarnya pas libur Lebaran kemaren lewat Kuta penuh perjuangan banget. Kabayang sih, teman-teman yang saya kenal aja ada berapa banyak yang ke Bali. Belom lagi yang ga kenal yakan?

(iyain aja biar cepet)

Berry Glee Hotel yang ada di jalan Raya Kuta jadi pilihan saya buat liburan kemarin karena alasan-alasan sebagai berikut

Read More

8 Tempat Asik Buat Santai-santai dan Bengong Sampe Bego di Bali

Kalau kamu mulai merasa bosen pergi ke Bali karena mainnya ke tempat yang itu-itu aja dan gitu-gitu aja, maka postingan yang ini mestinya bisa bikin kamu pengen ke Bali lagi. Karena ada 8 tempat rekomendasi saya yang mungkin belum pernah kamu datengin

  1. Kampung Jimba – Ungasan, Uluwatu

Tempat ini baru buka sekitar bulan Februari kemarin, karenanya belum terlalu rame dan belum terlalu banyak yang posting di socmed #penting. Posisinya ada di sekitar Labuan Sait, Uluwatu, nggak jauh dari pantai Padang-Padang. Dicarinya nggak susah. Kalaupun susah, usaha kamu untuk nyampe kesini akan terbayar begitu kamu menaiki tangga ini.

FullSizeRender

FullSizeRender_1

Nggak cuma kafe, Kampung Jimba juga menyediakan kolam buat kamu berenang. Kolamnya nggak gede-gede amat, kamu ke Bali bukan mau latihan olimpiade kan? Kecil aja tapi cukup banget buat celup-celup. Abis berenang bisa leha-leha di bean bag warna warni, atau main ayun-ayunan, asik kan?

FullSizeRender_3

FullSizeRender_2

IMG_0819

Pas kesana beberapa hari lalu, mereka lagi bangun 5 villa yang nantinya akan disewakan buat menginap. Ada yang satu kamar ada yang dua kamar. Belum apa-apa saya rasanya udah pengen nginep di sini. Bangunannya unik dan sudah pasti instagramable.

Berenang di Kampung Jimba ngga dikenakan biaya kok, kamu tinggal jajan aja di situ. Menunya lumayan banyak dari cemilan kayak Potato Wedges dan cake-cake. Buat berenang atau berjemur di pinggir kolam, udahlah paling pas minum air kelapa.

Instagram nya : @kampungjimba

Read More

Ngantuk Yang Nggak Kelar Kelar

Sewaktu masih mengantor dulu (mmmm sebenernya sampai sekarang juga sih), saya sering sekali mengantuk di kantor. Sampai mau reply email rasanya pengen merem dulu 3 menit saja. Belom lagi kalaiu diajak meeting, haaaaah rasanya pengen bawa sleeping bag ke ruang meeting. Belom lagi meetingnya abis jam makan siang, tambah ngantuk tuk tuk tuk.

Tadinya sempat aneh, kok ngantuk melulu padahal saya nggak doyan begadang. Boro-boro begadang. Dulu jam 9 malem udah masuk selimut. Pagi pun nggak pernah pagi-pagi amat bangunnya. Sementara beberapa dari kita sudah menuju kantor, saya jam 6 pagi itu baru bangun tidur. Jadi kalau ditotal-total, saya tidur rata-rata 9 jam per hari. Kurang tidur dari Hongkong??

Read More

Bang Nebeng dong Bang Kesitu tu…..

Saya termasuk orang yang jarang menggunakan transportasi umum. Buat saya, transportasi umum di kita belum dapat diandalkan sebagai kendaraan yang aman untuk digunakan sehari-hari baik dari sisi keamanan saya sebagai pengguna (copet, orang iseng, dll dll) juga dari sisi waktu. Saat kita perlu datang tepat waktu ke meeting, ke kantor, jemput anak, atau sekedar janjian sama teman, transportasi umum rasanya masih sulit untuk diandalkan menolong kita tepat waktu sampai tujuan.

Namun tak dapat dipungkiri kalau kemacetan makin lama makin menyesakkan. Saya sebetulnya betah berlama-lama di mobil sendiri, asal ada AC, air minum dan lagu. Saya jarang sekali ngomel karena macet. Bahkan kadang-kadang, saya menikmati waktu-waktu menyetir sendirian sebagai me-time yang lumayan berharga di tengah-tengah kesibukan saya sebagai ibu dan pengusaha kecil-kecilan yang banyak acara, hehe.

Sayangnya, kemacetan saat ini mulai tak bisa lagi dinikmati sebagai me-time. Walaupun duduk dan menyetirnya tak repot untuk saya, namun sungguh banyak waktu saya yang terbuang di jalan. Mestinya bisa ke 4 tempat dalam sehari, sekarang hanya bisa ke 2 tempat itu pun pake telat nyampenya. Sungguh buang-buang waktu.

Read More

La Cocoteraie : Main Tenda-tendaan di Gili Trawangan

Setelah beberapa kali ke Gili Trawangan, saya kemudian memutuskan kalau Gili Trawangan tidak akan lagi jadi list liburan saya karena belakangan penuh banget, sepanjang pantai udah diisi bar, udah susah cari pantai kosong kalau cuma mau gelar kain dan tiduran sepanjang siang berbekal 2 kaleng soda dan keripik beli di supermarket.

Trus entah kenapa awal bulan lalu akhirnya saya memutuskan pergi ke GIli Trawangan lagi dan kunjungan saya yang terakhir itu mengubah semua pandangan saya soal pulau kecil di Lombok ini.

Read More

Bukan Cuma Kamu Yang Perlu Dandan

Salah satu tanda ketuaan kedewasaan yang paling gampang dilihat dan dirasakan adalah saat saya mulai malas pergi-pergi ke luar rumah kalau nggak penting-penting amat dan inginnya bermalas-malasan di rumah saja, apalagi kalau si Biyan, anak saya semata wayang itu ada di rumah juga. Berpelukan sepanjang hari rasanya nggak nolak.

Karena semakin betah di rumah, saya juga mulai mengalokasikan budget belanja saya untuk mendandani rumah. Kalau tadinya asal ada aja ; kursi, sofa, meja makan beserta segala perabotan rumahnya, sekarang saya mulai mencoba membuat segala sesuatu yang ada di rumah lebih enak dipandang.

Maka ketika saya mendengar kabar bahwa HIAS – sebuah gerai yang menyediakan aneka barang pengisi rumah dari barang-barang besar macam sofa, meja makan dll sampai ke perlengkapan makan, perlengkapan mandi, perlengkapan dapur sampai pernak pernik penghias rumah macam bunga, jam dinding dan masih banyak lagi – membuka toko pertamanya di Supermall Karawaci, saya langsung mengarahkan mobil kesana.

fullsizerender

Read More

Lyfe With Gojek

Sejak Gojek mulai beroperasional di Bandung, cita-cita saya cuma satu : beli Martabak Andir tanpa harus ngantri lama-lama di sana. Makanya begitu download Gojek, yang pertama saya lakukan tentu saja pesan Martabak ke Andir. Berhasilkah? Tidak. Di awal masa tayangnya, Gojek selalu gagal membelikan saya Martabak yang hits banget itu. Kadang-kadang katanya driver sudah belikan dan menuju rumah saya tapi tak pernah kunjung datang.

Gojek-Bandung1

note : gambarnya dari google

Read More

Cari Jodoh (yang serius) Lewat Woo. Kenapa Nggak Dicoba?

Jaman dulu saya suka becandaan sama seorang teman. Mereka yang jomblo di umur yang sebetulnya sudah cukuup untuk menikah itu ada 2 macam ; yang satu jomblo karena nasib, yang kedua jomblo karena pilihan. Di Twitter pun sempat beredar hashtag #JombloRidho dan #JombloTakRidho.

Maksudnya sih bahwa ada orang yang memang memilih untuk stay single, ada pula yang sebetulnya nggak mau single-single terus tapi gimana dong jodohnya kok ya belum ada.

Read More

Singapore. Nyoba Nginep di Capsule : Met, a Space Pod

Berhubung lagi agak sering bolak balik ke Singapore dalam rangka kerjaan (yang kemudian selalu diikuti dengan acara extend dalam rangka main-main), saya kemudian jadi suka cari-cari alternative menginap di Singapore yang selain nggak bikin bosen juga nggak ngajak merogoh kantong dalam-dalam alias ga mahal-mahal amat.

Kemudian saya nemu yang namanya Met, A Space Pod. Ngintip website nya eh kok lucu. Jadi ini semacam hostel yang boboknya di kapsul atau di pod, wihiiii lucu. Soalnya udah lumayan lama saya pengen coba The Pod yang ada di Bugis ini tapi belom ada kesempatan. Malah jadinya coba si Met ini duluan deh.

IMG_1754

Dari sisi lokasi, Met A Space Pod ini SANGAT MENYENANGKAN. Gimana enggak, posisinya persis di area Boat Quay, yang kalau malem-malem pemandangannya cakep banget bisa intip Marina Bay Sands segala. Plus bisa juga memandangi sungai di mana ada kapal-kapal cantik berwarna warni yang senantiasa hilir mudik.

View sunrisenya juga ga kalah cakep. Hampir mirip seperti nginep di hotel berbintang

IMG_1776

Kalau liat fotonya, kapsul di Met The Space Pod ini mirip mesin cuci yang bertumpuk-tumpuk. Kamu bisa pilih pintunya mau bukaan depan atau mau bukaan samping. Dengan pertimbangan kalau buka samping keluar masuknya akan lebih mudah, maka saya milih yang bukaan samping.

IMG_1784

Kapsul atau pod-nya sendiri bisa dibilang lumayan spacious. Kamu nggak cuma bisa tidur di dalamnya, tapi bisa juga sambil buka laptop buat main kerja, masih cukup luas juga kalau sambil tidur kamu mau ngecharge laptop dll. Namun menurut pengalaman saya yang tidurnya nggak bisa tertib, ngecharge laptop berujung kabelnya ketendang kaki sendiri kemudian copot.

Masing-masing pod dilengkapi dengan televisi, 2 usb port buat ngecharge, satu colokan juga buat ngecharge, 3 panel lampu yang bisa kamu pilih mau pake yang mana : lampu terang, lampu tidur warna biru, atau lampu tidur warna putih. Tentu saja saya pilih warna biru buat bobok. Biar berasa kayak astronot.

Pendeknya, tidur di kapsul atau pod ternyata asik juga, nggak bikin sesak napas padahal saya merasa agak-agak semi-semi klautrophobia, suka senewen kalau naik lift yang penuh. Tidurnya pun lumayan pulas kok sampe telat bangun. Kasurnya berkualitas cukup baik, bantalnya pun. Selimutnya juga hangat tapi adem, dan mereka menyediakan handuk tebal seperti layaknya di hotel yang lumayan bagus.

Menginap di Met A Space Pod artinya free flow juice, buah dan kopi-kopian. Ada area makan di lantai 4 yang bisa kamu kunjungi setiap saat. Di area ini juga ada tempat duduk lesehan kalau-kalau kamu mau buka laptop buat main atau nonton film kerja. Di luar jam sarapan juga suka masih ada roti lengkap dengan selai-selainya, saya tiba di sana cukup malam dan setelah mandi agak males keluar lagi, kemudian berujung ngemil roti 3 biji plus 2 cangkir teh tarik.

Oya ngomong-ngomong soal kamar mandi, walaupun kecil, tapi cukup nyaman kok. Ada air panas, dan tekanan air cukup keras, cukup banget buat saya, walau kamu harus pinter-pinter menyusun barang bawaan ke kamar mandi biar nggak kena basah. Oya, asiknya lagi, ada 1 kamar mandi lumayan besar di lantai 4 (ini kelihatannya punya pribadi si owner) yang boleh kita pake mandi jugaaaa! Oya, sabun dan shampoo disediakan jadi kamu nggak perlu repot bawa-bawa dari rumah.

Yang juga istimewa dari Met A Space Pod adalah pelayanan staff nya yang sangat ramah dan helpful. Proses check in cepet, semuanya ramah. Corinne, staff perempuan yang membantu saya check in dan menunjukkan ini itu dari tempat mandi dan tempat makan sangat ramah dan lalu memotret saya untuk dipasang di dinding front officenya. Jadi kalau kamu kesana nanti, coba cari foto saya ya kebagusan.

IMG_1944

Pertanyaan besarnya adalah, apakah saya lain kali akan menginap lagi di Met A Space Pod kalau pas ke Singapore lagi? YES! Tentu saja. Kalau perginya sendirian, nginep di Met A Space Pod adalah pilihan yang lumayan oke. Harganya sekitar SGD42. Cukup mahal untuk harga hostel tapi masih lumayan ekonomis dibanding harus menginap di hotel biasa banget yang harganya tetep aja di atas itu.

Oya, pas saya nyampe beberapa café di Boat Quay sedang menggelar acara nonton bareng bola atau apalah yang tentu saja bikin berisik, apalagi pod saya ada di pinggir jendela. Sebagai tukang tidur sejati, saya sih sebetulnya nggak terganggu, tapi Corrine dengan baik hati memberikan saya tutup kuping biar ga berisik dan tidurnya nyenyak katanya.

Area Boat Quay ini memang enak sih buat nginep dan jalan-jalan. Kamu bisa jalan menyusuri sungai sore-sore, atau nongkrong ala ala anak muda lokal di Clarke Quay, bisa juga jalan ke area MBS dan patung Merlion. MRT juga ga jauh, jalan kaki bisa 8 menit, atau 15 menit kalau kamu kebanyakan berenti foto-foto kayak saya. Kalau kamu penggemar kucing, di sebelah Met ada café kucing bernama Neko no Niwa, kamu tinggal bayar SGD12 lalu bisa main-main sama kucing di situ selama satu juga. Katanya sih kucing di sini bagus-bagus dan bersih-bersih plus terjamin kesehatannya. I can not relate karena saya nggak suka kucing :D. Tapi seorang teman yang kebetulan tinggal di Singapore bilang café kucing yang ini adalah yang terbaik dibanding kafe-kafe kucing lainnya di sana.

Keterangan lengkap soal Met A Space Pod ada di sini ya. Kalau mau tanya-tanya silakan di kolom komen 🙂

 

Belanja Makanan Cuma Modal Dasteran

Kalau saja diijinkan –oleh waktu, dompet, kantor dan oleh orang di rumah-, saya sih maunya jalan-jalan keliling nyobain makanan yang enak-enak di daerah aslinya. Sayangnya, nggak gampang keliling-keliling kayak begitu. Selain waktu seringkali tak bersahabat dan dompet juga nggak mengijinkan, si boss di kantor kayaknya udah siap rolling eyes tiap saya minta ijin cuti (yang sebenernya udah habis jatahnya berbulan-bulan lalu).

Problemnya ada satu lagi,

Read More