Tenang, Stok Air Mata Masih Banyak

Jadi ibu itu stok air matanya harus banyak deh. Sejak pertama kali tau hamil, liat di layar USG dokter kandungan aja udah mau mewek. Waktu anaknya lahir dan peluk dia pertama kali, nangis juga. Waktu anaknya bisa tengkurap, bisa berguling di ranjang, bisa berdiri, bisa jalan, panggil “mama” untuk pertama kali, waktu bisa ngomong, semua melibatkan air mata. Happy tears sih. Yang ngga happy tears ya waktu anak sakit. Atau waktu berantem sama pasangan gara-gara anak.

Dan air mata itu ga berenti keluar sampe anaknya gedean dikit. Waktu hari pertama pergi sekolah, bahkan waktu pertama dia pergi outing sama temen-temen sekolahnya tanpa saya. Padahal cuma ke Kebun Binatang doang sih, ga jauh-jauh juga :P. Belakangan ini, Biyan baru bisa berenang setelah les cuma sekitar 3-4 kali, eh mamanya mewek juga. Trus ketambahan tau-tau bisa baca, bisa nulis, dan bisa gambar. Hiyaaa! langsung air mata galore. (ga sampe galore sih lah, ah).

Ih postingannya Rabid Bunda banget sih. #biarin

Seminggu belakangan ini Biyan lagi seneng ngegambar. Padahal di buku komunikasi antara sekolah sama orang tuanya dulu pernah ditulis dia menggambarnya kurang bagus dan nggak bisa nyampein apa yang mau dia sampein lewat gambar (pendek kata, gambarnya ga berbentuk, haha). Eh belakangan kemajuannya kok pesat bangeeet. Sebagai ibu-ibu yang nggak pernah bisa ngajarin menggambar di rumah, saya takjub sih. Tapi bapaknya kan doyan menggambar dan gambarannya selalu bagus, jadi ya tugas ngajarin ngegambar ya tugas bapaknya. Sabtu kemarin diajak pergi seharian juga dia asyik aja ngegambar. Biasanya kan mainan tablet ya. Sekarang lumayan lah ada kegiatan lain, bahkan di mobil pun sempetin ngegambar. Oh dan sama bapaknya dibeliin sketch book gitu, jadi ga belatakan dimana-mana gambarannya, seneng banget dia.

IMG01113-20130316-1505

 

(difotoin Tante Siska)

Hasil gambarannya belom bisa dibilang masterpiece sih ya, tapi lumayan lah, bikin mamanya ketawa-ketawa. Dan dia selalu punya cerita di balik gambarannya. Satu hari dia gambar 2 jenis makanan ; makanan sehat dan makanan tidak sehat. Yang ada di daftar makanan sehat versi Biyan : Tempe, Brokoli, Jagung, Wortel dan Telur. Yang di makanan tidak sehat : Permen, Ice Cream, dan Cengek. Mamanya sebagai penggemar Cengek tentu saja protes, “Cengek kan sehat, Biyan”. “Jawabnya pendek aja, “No, Mama, bikin mules”. Oya gambarannya itu semua ada kaki dan tangan. Kebayang kan Tempe sama Brokoli ada kaki dan tangannya.

photo-5What he’s been doing during weekendΒ 

Satu yang baru saya belajar setelah jadi Ibu, nggak pernah bilang gambarannya jelek atau ga jelas. Walaupun emang kadang cuma urek urek gitu ga jelas bentuk apa sih. Tapi dia selalu punya cerita di balik gambarannya, dan selalu cerita dungeon semangat soal gambarnya sendiri. Saya biasanya cuma manggut-manggut sok ngerti.

Oya, selain baru bisa gambar, Biyan juga baru bisa baca. Pergi sama dia jadi tambah seru belakangan ini. Trus kebetulan kan di sekolahnya lagi ada program sumbangan coin untuk anak-anak ga mampu. Disarankan orang tua kasih koin untuk anak-anaknya tapi nggak kasih begitu aja, lebih ke reward. Jadi saya janjian sama Biyan, setiap dia bisa baca sesuatu di jalan, saya kasih satu koin buat dia. Berhubung udah lumayan pinter ya bacanya, jadi koinnya udah banyak aja gitu. Trus mulai iseng dia, “ini uangnya ga usah disumbangin tapi aku pake beli apa aja gitu, gimana Ma, boleh?”

Yeeeeee! πŸ˜›

8 comments

  1. indra kh · March 19, 2013

    Terkadang sebagai orang tua, yang saya rasakan sih, suka kurang sabar menjalani proses. Padahal boleh jadi belum waktunya saja sang anak itu unjuk kabisa.

    Ketika waktunya tiba, sebagai orang tua kadang dibuat terkesima karena ekspektasi kita tidak sejauh apa yang anak perlihatkan. Perkembangannya luar biasa.

    • Shasya · April 2, 2013

      tah eta pisan Kang πŸ™‚

      aku masih kaget tau2 bisa ini, bisa itu. semuanya belajar di sekolah, karena di rumah mamanya males ngajarin πŸ™‚

  2. laura · March 21, 2013

    biyan gambarnya bagus…anak sy baru bisa gambar stick man, jari tangannya ada delapan..hehehe…

    • Shasya · April 2, 2013

      haha, Biyan juga kadang2 masih ngaco sih gambarnya, apalagi kalo baru nemu bentuk apa gitu…. lama2 makin berbentuk sih gambarannya πŸ™‚
      Anakmu umur berapa, Laura ?

  3. wiennysiska · April 2, 2013

    Makin hebat, makin asyik, makin menggemaskan pastinya. Bahagia melihatnya tumbuh dan berkembang sebagai dirinya. Buat yang liat di sekolah keliatan banget bedanya. Buat Wien, Biyan tuh sosok percaya diri. Dia tuh sangat tahu apa yang ia inginkan dan selalu punya alasan untuk setiap tindakannya termasuk kalo lagi ‘males’ hehehehehehe Tapi paling asyik memang mendengarkan dia cerita. Ga ada abisnya πŸ˜‰

    • Shasya · April 2, 2013

      iya, aku juga seneng liatnya, dia agak pesat ya berkembangnya, kita di rumah seneng liatnya. Masa tau2 bisa baca, tau2 bisa nulis *mewek*. Padahal aku ga pernah sengaja2in ngajarin….
      Terima kasih ya Kak Wien, sudah sabar2 ngadepin Biyan, semoga kadar dramanya (yg nurun dari mamanya itu) segera berkurang. Sekarang udah ga se-pemarah dulu kan ya πŸ˜€

  4. dnd · August 27, 2013

    can i have your email please? baru nemuin dan baca di hampir semua postingan semaleman haha -_-

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s