Bali Timur yang Mempesona

Kapan itu saya kebetulan punya waktu agak lamaan untuk dihabiskan di Bali. Jadi setelah bosan keliling-keliling Seminyak, saya kemudian memaksa Firsta dari Discover Your Indonesia.com untuk menemani saya jalan-jalan yang ‘agak jauhan dikitlah’. Beneran deh waktu itu cita-citanya cuma mau melipir dari keramaian Seminyak dan pergi entah kemana. Jati Luwih dengan hamparan sawah hijaunya itu tadinya jadi pilihan kami, udah lengkap mau nginep deket-deket sana segala kok. Tapi kemudian Firsta menunjukkan foto Pura Lempuyang dan beberapa tempat lain yang juga ada di sekitar Bali Timur. dan langsung disambut dengan “aaaaaah this is the kind of place I wanna goooo, let’s!”.Β 

Read More

Blogger Bandung ke SLB

Yah biasalah kalo jagoan mah nulisnya belakangan, hehehe…. Maaf ya laporan acaranya terlambat. Maklum sibuk (weee….!)

Jadi, tanggal 18 April hari Rabu kemaren, Blogger Bandung yang tergabung di Batagor (Bandung Kota Blogger) lagi-lagi menggelar event charity. Sesudah kegiatan rutin berupa Bersih Bersih Bandung dan Gardu Lantu (Blogger Peduli Anak Yatim Piatu), kali ini yang jadi sasaran adalah SLB Banjaran yang berlokasi di Jalan Sindang Panon Banjaran.

Banyak pertanyaan yang muncul kenapa SLB ini yang kita pilih untuk kita kunjungi. Jujur aja, termasuk saya juga πŸ™‚ Tapi pas kita dateng kesana, saya jadi ngerti. SLB ini terletak di daerah Banjaran, dari jalan raya masuk lagi ke jalan sempit yang namanya Sindang Panon. Nyasar2 dikit, lumayan bikin senewen, hehehe. Salah sendiri navigator nya cantik ngelamun… Nah dari Jalan Sindang Panon ini, masih masuk lagi ke satu gang kecil. Bayangin aja, pendidikan SLB yang harusnya membutuhkan banyak biaya, sekolah ini hadir dengan kesederhanaan dan keterbatasannya. Satu hal yang bikin saya salut, meskipun terkesan seadanya,dengan luas yang juga ga terlalu besar, sekolah ini tampil cukup rapi. Jangan bayangkan sekolah dengan kursi kursi dan meja yang berjejer lengkap dengan papan tulis ya. Di SLB Banjaran ini, hanya ada beberapa ruangan yang terdiri dari beberapa meja yang dibuat berkelompok. Belakangan saya tau bahwa sekolah kecil ini memuat jenjang TK sampai SMA, setiap guru hanya bisa menghandle maksimal 5 orang murid. Itu sebabnya meja-meja itu dibuat seperti untuk kerja kelompok.

Disana kita disambuit oleh guru-guru dan juga kepala sekolahnya, di dalam ruangannya yang juga rapi, kita ngobrol bareng ibu Uci yang udah ngajar disitu sejak 20 tahun lalu. Hampir seumur Amel yah? hehe… Disuguhin macem-macem kue, juga disambut oleh Intan, seorang siswi tuna rungu yang membacakan sambutan buat kita πŸ™‚ . Waktu itu, semua nggak ada yang ngobrol sendiri-sendiri, berusaha menyimak walau toh tidak mengerti juga. Jadi inget waktu sekolah dulu, saya bawel bener, tapi Intan ini bacain sambutan aja dengan susah payah.

Setelah acara penyerahan bantuan berupa alat2 musik selesai, kita kembali dijamu dengan kupat tahu!! Yay! makan bareng2, sambil nonton salah satu murid penderita down syndrome tampil membawakan tari jaipong. Memang bener mereka perlu banget bantuan berupa alat musik ini, karena musik yang katanya bahasa universal itu toh memang bisa dinikmati semua πŸ™‚ . Sambil itu, kita juga ngobrol-ngobrol santai sama beberapa guru. Di SLB Banjaran ada beberapa murid penderita tuna rungu, tuna wicara, cacat fisik, down syndrome, dan autis. Serasa kembali diingatkan buat semua kita untuk nggak lagi becanda-becanda menggunakan kata “autis” atau asyik sendiri. Sadar kan, kita apalagi yang seringkali diem di balik monitor komputer, asyik sendiri. Belum lagi yang pake blackberry, asyik sendiri juga. Penggunaan kata autis rasanya udah terngiang dimana-mana, dalam becandaan sehari-hari tanpa kita sadar betapa beratnya kalau kita beneran menghadapi orang dekat kita yang autis. Makasih ya udah ngingetin Jeng Sil πŸ™‚ Jadi udah ya janji!!, ga pake2 lagi kata ‘autis’ buat becandaan sehari-hari πŸ™‚

Ya, saatnya pertanggungjawaban…. donasi yang terkumpul adalah sebagai berikut :

  1. Cahaya Keramik Rp. 1.000.000
  2. Perhimpunan Alumni Jerman Rp. 1.000.000
  3. nn Rp. 250.000
  4. nn Rp. 250.000
  5. Teman2 PT. Jerbee Indonesia Rp. 400.000
  6. nn Rp. 150.000
  7. Ashria – jakarta Rp. 150.000
  8. Lia M8 Rp. 50.000
  9. Tiwi M8 Rp. 200.000

Total Rp.3,450,000,-
Selain sumbangan tunai, kami juga menerima donasi berupa gitar, satu set angklung dan segabrug buku cerita dari Wirawan. Makasih ya semuanya. Semoga semua selalu menjadi saluran berkat buat sesama πŸ™‚ Uang tunai yang terkumpul sudah berubah wujud menjadi keyboard yamaha, dan beberapa pianika.

pemberian keyboard

pemberian keyboard

SLB Banjaran

SLB Banjaran

Nah, setelah dari SLB Banjaran, kita nerusin perjalanan ke Kawah Putih. Abis katanya udah deket. Udah deket dari HONGKONG kali!! hahaha….. Tapi it was all worth it. Kalo dipikir2, ngapain juga jauh-jauh ke Kawah Putih, asa begitu2 aja, tapi kalo sama anak-anak Batagor ya, di parkiran aja bisa ketawa-ketawa, apalagi di tempat rekreasi kayak begitu. Belum lagi ternyata disana ada jagung bakar ! Waaa…. ini kan favorit saya abis ! Jadi makan 3 biji, masih laper juga, dilanjut makan Indomie πŸ™‚

kawah putih

kawah putih

Sekali lagi makasih buat donatur sama temen-temen yang udah mau repot2 ngurusin acara ini. Jangan lupa bulan Juli kita bakal ngadain Gardu Lantu yang ketiga. Pengennya sih kita bisa traktir 1000 orang anak yatim piatu nanti πŸ™‚ Ya pasti bisa, dengan dukungan temen-temen semua kan πŸ™‚

Alat Musik untuk SLB A/B/C Banjaran………………….. dari kamu, iya, kamu!

Setelah kenyang kopdar kopdar setiap hari Jumat yang (rasanya) nggak ngobrolin sesuatu yang serius, akhirnya di kopdar Yoghurt Cisangkuy kemaren kita ngobrol soal rencana yang lumayan lama terpendam dan belum terealisasikan. Ide datang dari Aki Herry yang malam itu nampak ngobrol serius di ujung meja sama komandan batagor.

Jadi, program charity atau sosial selanjutnya dari Komunitas Blogger Bandung alias Batagor adalah, kunjungan ke SLB A/B/C Banjaran yang terletak di Jalan Sindang Panon Banjaran. Kunjungan aja? engga dong. Rencananya, kita juga mau memberikan sumbangan berupa alat-alat musik. Jadi adik2 kita disana itu ingin sekali belajar musik, tapi mereka nggak punya fasilitasnya. Mungkin ada beberapa diantara kita yang justru disediain alat musik di rumah, dibayarin les atau kursaus sama orang tua, tapi kita malah nggak pernah mempergunakan kesempatan itu dengan baik *curcol*.

Lalu apa yang bisa kita lakukan ? Sumbangan tentu nggak pernah salah, bisa berupa uang tunai, bisa juga berupa alat musik akustik. Yang dimaksud akustik adalah, alat musik seperti gitar, pianika, decoder, organ, dan lain lain. Yang punya organ2an merek Casio jaman dulu, disimpen aja di rumah, hahaha. *melenceng*. Uang tunai yang terkumpul, akan kita usahakan untuk membeli satu set angklung (semoga cukup uangnya, hehe).

Oya, sampai hari ini dana yang terkumpul adalah dari Toko Cahaya Keramik IBCC sebesar Rp. 1.000.000 dan juga dari Perhimpunan Alumni Jerman sebesar Rp. 1.000.000. Total Jendral, Rp. 2.000.000 dan 1 (satu) gitar akustik. Mengingat yang mau disumbang adalah satu sekolah dengan sekian banyak murid, sumbangan yang diperlukan masih, (jujur saja), banyak banget πŸ™‚

Satu hal yang perlu sama2 kita inget, nggak ada sumbangan yang akan terlalu kecil buat mewujudkan rencana ini. Masih inget program Rp. 15.000 untuk SATU SEBUAH saat pelaksanaan Gardu Lantu (Blogger Peduli Anak Yatim Piatu) bulan Desember kemaren?

Begitu banyak blogger yang nyumbang dengan nominal yang nggak besar, tapi karena banyak, akhirnya cita2 kita men-traktir 300 anak yatim piatu terwujud juga. Semua karena sumbangan dari kita-kita juga. Yuk, kita sukseskan juga rencana kita yang satu ini. Percaya deh, karena kita-kita semua, nanti bakal ada alunan musik indah dari SLB A/B/C Banjaran πŸ™‚ Jangan sampe kita nggak jadi bagian dari misi ini πŸ™‚

Donasi berupa uang tunai bisa ditransfer ke rekening sbb ;

  1. BCA a.n Herry Constadi no A/C : 233-1591-451
  2. BRI a.n Marla Ruby Quintine no A/C : 0384-0-1000-542507
  3. Mandiri a.n Amalia Mustikasari no A/C : 131-000-4619872

Buat yang udah transfer, boleh isi comment di bawah, info transfer kemana dan jumlahnya berapa ya, thanks in advance πŸ™‚

Oya, buat yang mau ikut kunjungannya, kita ngumpul jam 8 pagi, tanggal 12 April di depan Bandung Indah Plaza aka BIP Jalan Merdeka ya. Buat yang perlu informasi lanjut mengenai SLB A/B/C Banjaran, bisa langsung menghubungi kepala sekolahnya, Ibu Uci di 081322111731,

Oya, Batagor juga mengundang Bandung Blog Village dan Flexter untuk ikutan dalam acara charity ini. Guys, ditunggu ya…..

Kapan lagi kita menuai keceriaan seperti ini ?

Senyum Ceria di Gardu Lantu II

Senyum Ceria di Gardu Lantu II

UPDATE !!!

Dana tunai yang telah terkumpul sampe hari ini adalah Rp. 2.250.000. Sementara itu ada sumbangan 1 (satu) set angklung dari seorang dokter cantik πŸ™‚ Juga ada sumbangan gitar dari 2(dua) orang blogger. Oya, juga ada sumbangan berupa seabruk buku cerita anak2 dari Wirawan. Makasih banget buat yang udah partisipasi. ditunggu ya !!

Kopdar di Toko Coklat

Aww… postingan pertama dari si tablet πŸ™‚ Ternyata udah lumayan lama ga posting ya, Bener si Anis bilang, kita ini blogger offline, kebanyakan kopdar daripada posting πŸ™‚ Dan satu yang saya sadari, pantes aja ga bisa cari duit dari nge-blog, begitu kudu ngeblog dikasih deadline, seperti postingan soal Aston, langsung melempem idenya 😦 ah well … semoga abis posting yang satu ini masih punya ‘hasrat’ untuk posting satu lagi. Semoga.

Well, seperti hari Jumat yang sudah sudah, Jumat tanggal 28 ini kita kopdar juga. Bilanglah komunitas blogger. Yang ada, sesungguhnya kok lebih mendekati komunitas facebooker ya ? Di kopdar tadi, Yessi malah nyatet alamat email aja untuk add facebook dibanding nyatet alamat blog. Alasannya cukup dapat diterima, di facebook, semua bisa ketauan, foto, blog, dan daily activities, hahaha…. couldnt agree more with you, Yes.

Tadi kopdar di Toko Coklat. Jujur aja, saya semangat banget mau kopdar di tempat ini. Soalnya beberapa kali nggak sengaja lewat, tempat ini menggoda banget. Keliatannya ‘hangat’ dan welcome sekali. Saya bukan penggemar berat coklat seperti Bayu tapi toh saya tertarik untuk nongkrong disitu, merasakan kehangatan tempatnya dan juga mencoba berbagai hidangan coklatnya. Karena itu, dari kopdar minggu lalu di Aston, daya udah ‘ribut’ aja untuk kopdar di Toko Coklat (sebelumnya kami sebut Rumah Coklat, ternyata salah). Antusiasme saya juga membuat saya bolak balik melihat iklan di Bandung Info Media untuk liat foto tempat dan alamat lengkapnya. Temen2 di milis flexi tentunya tau gimana siang tadi saya kirim sms berupa alamat lengkap si Toko Coklat beserta nomer teleponnya. Itu karena saya mencari iklan lengkapnya, juga googling, siapa tau ada yang pernah menulis soal tempat baru ini. Pendeknya, saya super semangat.

Tiba di tempat, gada yang aneh. Menu yang saya nilai cukup sedikit untuk ditawarkan, toh tidak menciutkan niat saya untuk mencoba beberapa hidangan. Risoles ham & keju jadi pilihan utama. rasanya ngga malu2in. Meskipun kalo dipanasin dalam microwave tentu lebih menggoda, harganya yang Rp. 6000 juga cukup worth it lah πŸ™‚ Apalagi saya penyuka risoles, pastel, croquet, you name it πŸ™‚ Buat minuman rupanya tidak terlalu banyak pilihan. Berhubung panas banget tadi, ice chocolate jadi pilihan pertama saya. Habis dalam 3 kali sedot πŸ™‚ lumayan enak, walaupun agak terlalu mahal, Rp. 15.000. But hey, we also pay for the nice place πŸ™‚

Ada di Toko Coklat, tentu aneh kalo kita nggak makan coklat kan. Ganache Rhum dan Liquor jadi pilihan saya. Harganya ga terlalu mahal, Rp. 3500 dan Rp. 4500 saja sebijinya. Meskipun ngga mungkin makan satu kan ya ? jadi ya, Rp. 15.000 an juga jatohnya. Rhum nya kerasa banget, kalo yang suka dengan aromanya, this will be your favorite. Apalagi yang liquor. Saya jarang nemu coklat lokal seenak itu. Wah, laen kali ngga usah minta oleh2 dari Holland, ini ada coklat lokal yang ngga kalah enak ! Sembari makan pesanan sendiri, saya sempat ‘membantu’ Rolly ngabisin soup pesenan dia. Menurutnya, soup nya agak aneh, sementara menurut saya, it was one of the best πŸ™‚ sayang aja udah dingin. Yah namanya juga minta, hehehe.

Hari tadi Toko Coklat lumayan rame. Meja yang tersedia nggak terlalu banyak. Kita karena banyakan, kebagian tempat di dalam ruangan. Sementara ada 2-3 meja terisi di halaman samping. Seperti saya bilang, suasana cukup hangat.

Ya, suasana hangat sampai saya mendapati wajah yang cukup nggak enak dari tempat saya duduk. Setelah saya beberapa saat mengamati, rupanya wajah ngga enak itu berasal dari si empunya Toko Coklat. Berulang kali saya mencuri pandang, wajahnya mengatakan bahwa dia terganggu dengan kehadiran kami disitu. Ada sekitar 20 orang kami kumpul, dan tentu aja suara udah ga bisa dikontrol lagi ya. Semua melepas rindu. Apalagi ada Lala yang baru dateng dari Jakarta. Semua panik dan berengerubutin Lala. Dengan volume suara yang memang tidak terkontrol. Saya cenderung diam dan bolak balik ngecek sms yang memang juga perlu dibalas. Sesekali ketawa bareng temen2 tapi tetep ngerasa si empunya tempat merasa nggak nyaman dengan kehadiran kami disitu. Selain saya, Aki rupanya merasakan hal yang sama. Dia berinisiatif untuk datengin si empunya tempat dan nanya. Saya tadinya kurang setuju. Saya pikir, sudahlah, daripada bikin suasana ngga enak. Tapi Aki bilang, “we dont deserve an expression like that here“. Mendengar itu, saya setuju banget. Gini ya, saya kebetulan bekerja di tempat umum dimana saya mengandalkan tamu2 yang dateng dan makan di tempat saya for running the business. Giliran ada tamu yang nyebelin aja, saya harus tetep welcome dan senyum lho. Ini, jelas2 kita ada disitu, wajahnya HASEUM (baca : asem). Dan they both, husband and wife I think, had similar expression.

Setelah dihampiri dan ditanya apakah mereka keberatan dengan keberadaan kita disitu (bayangin, masa sih ada harus keberatan kita makan disitu?), kita dapat juga jawaban. Ok, they were worry because they plan to close the shop at 8 and it was 7.30 already. Ah terjawab sudah…. rupanya khawatir kita nggak bubar di waktu yang diharapkan :). Sebetulnya sederhana aja, tinggal bilang toh? Bahkan seharusnya mereka bisa memakai kesempatan itu untuk last order ya. Bisa bilang, “Hey, we’re closing at 8, so will you guys make a last order? “. It’s a good way to make money, because people will feel they have to make an order πŸ™‚ Bekerja di beberapa tempat dengan bidang serupa membuat saya lumayan paham soal itu.

Aki sempat menduga bahwa mereka merasa jumlah orang yang dateng mungkin tidak sesuai dengan jumlah order yang dibuat. Tapi mengamati beberapa dari kami bolak balik memesan dengan menu yang memang ‘sekedarnya’, rasanya itu bukan alasan yang tepat. Kalau saja mereka sadar bahwa omongan customer adalah cara yang paling baik untuk berpromosi πŸ™‚ Kita mungkin cuma duduk disitu dan menghasilkan omzet sebesar tiga ratus ribu sekian, tapi if we had a great time there, imagine what will they get? a free promotion! Masa kita harus bilang kalo kita2 ini blogger yang tulisannya lumayan beredar dimana2 sih? Hehe, *sombong*

Ah well, kesian Anis dan Yessy yang dateng belakangan, yang makan

Anis Panik Nunggu Milkshake :)

spaghettinya buru2 bener dan panik karena kita udah minta bill even before the milkshake came. Maaf ya Nis, baca postingan ini tentu membuat Anis ngerti? hahaha……

So, dengan pemikiran bingung, kenapa di hari weekend ini mereka tetep insisted tutup jam 8, kita bubar jam 20.10. Maaf lho, membuat terlambat 10 menit πŸ™‚ Tapi kita sempet foto bersama di depan Toko Coklat, untuk mengingat bahwa suatu saat dulu kita pernah kopdar disitu (saya nggak yakin akan ada kopdar lanjutan di tempat yang sama, to be honest).

So, the big question is, will I come again in the future ? I think so, maybe. Kalo suatu waktu saya pengen makan coklat enak, dan engga terburu2 πŸ™‚ Soalnya alasannya ada 2. Supaya nggak merasa ‘terusir’ dan juga halaman samping itu kayaknya asyik juga dipake ngumpul di sore hari.

Oya, waktu kita bubar jam 20.10, satu meja di halaman samping itu masih ada tamunya. Wondering aja, apa cara mereka untuk ‘mengusir’ tamu itu ya ?

Oya, kopdar hari ini asyik banget.Ada 5 blogger yang baru gabung… ayo, selain Yessy, mana alamat blognya ? πŸ™‚ Buat yang lagi liburan di Bandung, hope you have the nicest holiday here in Bandung. Buat yang masih di Bandung, jangan lupa kopdar minggu depan ya πŸ™‚

Seabis Toko Coklat, kita sempet makan baso malang yang enak di deket situ, dan akhirnya bubar, saya langsung menuju Chill Out, dimana harus ketemu beberapa temen. Sampe rumah almost midnight, tapi ngotot harus posting ini. Hope you all have a nice evening like I did (kecuali muka HASEUM itu tadi, betul2 tidak termaafkan, hehe).

Tidur yuk ?

nb : oya, fotonya nyusul yah, masih nunggu dari Wirawan atau Bayu.

eh, ini udah ada fotonya πŸ™‚ Makasih ya Bayu, kamu memang Bayu Hebat!

Kopdar di Toko Coklat

Kopdar di Toko Coklat
Kopdar di Toko Coklat

Kopdar di Toko Coklat

Age is Just a Number, Won’t Stop Having Fun

Jadi ya, ceritanya hari ini saya ulang taun. Umur? ah tak ada guna sembunyi2, 30 sajah. haha… age is just a number, baby. I won’t stop having fun. Being old is another story:)

Maunya sih 30 tapi berasa muda terus. Lagipula ternyata memang ga ada perubahan berarti juga sih ya. Centil mah tetep aja, pengen gaya selalu juga iya.

Sebenernya sempet mendung kelabu menjelang ulang taun kemaren. Ya satu, dua, tiga dan lain hal. Ada beberapa hal yang membuat hidup saya ga sempurna. Noh, dimana ada hidup yang sempurna. Mencoba bersikap seperti nggak ada apa2 untuk beberapa saat, toh akhirnya tumbang juga, ambruk juga. Hari berikutnya, kembali acting πŸ™‚

Hampir sama seperti hari Natal kemarin, ulang taun kali ini juga nyaris terlewati tanpa spirit yang tidak biasa biasanya. Iya, hampir juga sama seperti Wedding Anniversary kedua itu.

Nggak ada rencana spesial, ga ada kencan2 berdua, ga ada kue taart tentu (soalnya saya tetep lebih suka bala2, heheh). Biasa aja deh, beneran.

Tapi yang istimewa tentunya temen2 yang pada heboh di FB. Hah, si FB itu memang ember ya. Dia yang jauh di belahan dunia sana pun tau ajah kalo i’m turning 30 πŸ™‚

Thanks ya guys….

Really made up my birthday.

Special thanks buat Neng Oggix dan Neng Mpie yang special2in beneran posting buat saya. pasti waktu postingnya berjanjian deh, kok di list agregator bisa berjejer begituh. Huh, sampai bersimbah air mata tau! malu2in nih.

Yang naro kado2 cantik di mejaku tadi pagi. makasih ya πŸ™‚

Oya, tau ga… karena kebanyakan kopdar belakangan ini, suami saya ngasih kado sepatu keds! dengan ekstra pesen, “buat kalo kamu pergi kopdar katanya”

hehehehe…………………

Laporan Gardu Lantu

Sambil beres2 meja kerja yang kian berantakan, perlu juga diingat bahwa beres2 meja dalam keadaan pilek berat adalah BUKAN HAL YANG BAIK. Selain ga beres2, juga menimbulkan bersin2 yang tiada kunjung henti. Hatchiii! Kembali ke sambil beres2 itu tadi, saya jadi inget untuk posting soal laporan keuangan GARDU LANTU II kemaren. Sebelumnya pemasukan yang ada pernah saya posting di comment postingan terkait. Sekarang saya posting secara resmi ya.

Jadi ya, ini adalah data uang yang masuk ke rekening saya ;

  1. Joko Wiyono Rp. 150.000
  2. Yudha Indah P Rp. 150.000
  3. nn (sembari saya tau siapa, hehe) Rp. 150.000
  4. Iwan Susanto Rp. 45.000
  5. Esa Puspita Ginanjar Rp. 30.000
  6. Woro Sukesti Rp. 400.000
  7. Woro Sukesti Rp. 600.000 (cash)
  8. Natazya Rp. 50.000
  9. nn Rp. 75.000
  10. Usman Yulianto Rp. 30.000
  11. Catur Nengsusmoyo Rp. 100.000 (cash)
  12. Ismail Ing Rp. 250.000 (cash)
  13. Kiki Rp. 150.000 (cash)
  14. nn Rp. 300.000 (cash)

Total donasi adalah Rp. 2.480.000

Pembelian voucher sebesar Rp. 1.177.000

Pembelian Batre HT Rp. 52.500

sisa dana Rp. 1.250.500 (sudah diserahkan ke Sdri. Amaliasari) untuk dilanjutkan ke kegiatan Gardu Lantu selanjutnya πŸ™‚

G ada kata lain selain terima kasih dan jangan kapok ya! untuk para donatur. Hatur nuhun pisan, semoga semua selalu menjadi saluran berkat buat sesama!

Semoga Tambah Pinter

Banyak hal yang terjadi sama saya selama tahun 2008 kemarin.Bad things, good things, semua datang tanpa perna direncanakan. Hidup saya ini memang ga pernah cocok sama yang namanya perencanaan kayaknya. Makanya saya ga buat resolusi lagi, cukup catat pelan dalam hati sajalah.

Yang jelas, tahun 2008 kemaren dapet kerjaan baru yang waaaaaaaaay better dari kerjaan sebelumnya. Bersamaan dengan itu, juga dapet temen2 yang sungguh sangat menyenangkan πŸ™‚ Nor that I dont have fun friends di kantor yang dulu ya, well, not so many of them aja.

Di tahun 2008 ini juga banyak hal hal ga enak yang terjadi, semua berimbang lah, antara yang baik dan jelek. Prinsip cuma satu, jalani, hadapi, whatever it is. Sambil belajar lah tentunya.

Pertengahan tahun kemaren ketemu sama komunitas blogger Bandung. Saya seperti jadi menemukan penghuni2 dunia baru saya, karena tadinya kan hampir 3 tahun ngeblog ‘sendiri’ aja. Sekarang jadi rame, banyak temen. Meskipun di akhir taun belakangan ini kok kayaknya kita lebih pantes disebut komunitas FACEBOOKER aja ga sih? hahaha…… secara tagging & komen foto kok ya merajalela membabi buta begene. Gimana, guys ?

Kopdar jadi makanan sehari2, tadinya nunggu sebulan sekali , sekarang mah itungan jam aja udah ada tuh undangan kopdar. Kita2 ini memang blogger off line nampaknya, banyakan kopdar daripada posting, malu2in aja! hahaha….

Di komunitas ini juga saya menemukan banyak hal baru, charity juga jadi makanan sehari2, sering bener lho. Keren banget kita ini. Dan saya baru menyadari kalau terlibat di hal sosial tanpa mengusung bendera apa2, baik itu komersil maupun aliran rohani ternyata sungguh menyenangkan dan semua jadi ringan. Beramal dan bersosial tanpa memandang golongan, nikmat.

Banyak kedatengan temen2 baru di 2008 kemaren. Temen chat sampe gila, Teppy, Smitun, Lala, OP. Ada jua temen mencela sampe ngikik abis. Oh Sis, kalau mencela itu dosa, udah segede apa dosa kita???

Tahun 2008 kemarin saya juga diingetin betapa pentingnya teman di dalam keseharian kita. Adanya temen2 di sekitar saya sungguh banyak membuat ringan langkah kaki ini dan juga selalu membuat senyum di wajah saya πŸ™‚

Di rumah, selalu ada Biyan yang bikin gemes terus. Saya sampe mikir untuk udahan aja ga mau punya anak lagi ah. I’m too much in love with him. Sambil nulis ini saya berharap ngga ada malaikat yang nyatet, siapa tau berubah pikiran, hahaha….. Beneran, ga akan ada habis2nya cerita soal Biyan sih. Liat aja fotonya di FB, adorable πŸ™‚

Saya merasa sedikit lebih dewasa taun 2008 kemaren. Banyak hal, misalnya adanya Biyan dan juga beberapa masalah yang datang pergi membuat saya banyak belajar, semoga dibarengi dengan TAMBAH PINTER, jangan belajar2 aja tanpa tambah pinter dong ah.

Akhir taun ditutup dengan suksesnya satu kerjaan. Seneng, lega. Cape dan kesel terbayar lunas SEMUANYA.

Apalagi coba, cuma bisa bersyukur ga putus-putus, Thanks God

Sesusah apapun masalah yang ada, bersyukur saya masih bisa tersenyum dan tertawa….

Rp. 15.000 untuk SEBUAH SENYUM

fMari berhitung. Apa yang bisa kamu dapet dengan uang Rp. 15.000?

Kalo saya;

  1. Teh Tarik di Capricio BSM, udah termasuk pajak, Rp. 15.000Β  net
  2. Nambahin Rp. 10.000 udah dapet Green Tea di Starbucks
  3. Pulsa ESIA buat neleponin neneng OGGIX
  4. Seporsi Iga Bakar si Jangkung di The Kiosks Dago, yah nambah Rp. 2000 lagi deh
  5. 3 botol Teh Botol Less Sugar yang sedap itu
  6. Anting-anting lucu buat melengkapi koleksi anting saya yang udah segudang
  7. Naek Taxi dari kantor ke BSM

dan yaaa…. masih banyak lagi.

Tapi bulan ini, ada 1 hal yang membuat saya berpikir banyak. Batagor.net, komunitas Blogger Bandung kembali menggelar event bertajuk GarduLantu, Blogger Peduli Anak Yatim Piatu. Tujuannya, ga lain ga bukan, buat mengajak adik2 kita dari panti asuhan untuk menikmati berkat seperti yang sudah kita terima selama ini.

Menyadari segala keterbatasan namun hasrat yang tentunya tidak pernah terbatas, kami mencoba mencari sebuah formula supaya event ini dapat terselenggara, supaya Batagor.net dapat menjadi sebuah saluran berkat, khususnya buat adik-adik kita di panti asuhan. Untuk itu kami mengajak rekan2 blogger untuk ikut partisipasi. Ngga sulit, sumbangkan Rp.15.000 supaya dengan uang tersebut, kita bisa membuat seorang anak yatim piatu tersenyum. Ga susah kan? Mungkin saya bakal libur dulu nongkrong di Capricio dengan teh tarikk nya πŸ™‚

Berikut, foto2 waktu kita ngadain GarduLantu yang pertama. Coba lihat senyum lebar adik2 kita ini. Percaya deh, it was a blessing to see them smile. Now the blessing can be yours, donate!

gardu-lantu

Acaranya bakal digelar tanggal 22 Desember 2008, bertepatan dengan hari Ibu. Donasi dapat dilayangkan ke rekening di bawah ini ;

BNIΒ no A/CΒ 015-148-1599 a.nΒ Β KarinaΒ A Shelyani.

Tulisan terkait bisa dibaca di ;

Yudha P.Β  Sunandar – Coretan Balik Kelambu

Si Bayu yang Hebat

Ka Arie

Soso Sibuk

So, what are you waiting for?

UPDATE :

Untuk mempermudah transfer donasi (supaya cepet, supaya cepet….!), donasi bisa juga disalurkan via BCA a.n Shasya Pashatama, jangan lupa konfirmasi ke 022-76695686Β  setelah melakukan pengiriman. dengan formatΒ  nama#jumlahdonasi#bankyangdituju. Thanks all!

Ayam Raja-nya Kang Agah, eh Republik Kuliner

Postingan yang terhutang ni. Sorry it took so long ya Kang Agah!

Jadi ceritanya waktu hampir seminggu lalu itu, 3 perempuan matang, mapan dan cantik, ketambahan lagi manis, berkumpul di Republik Kuliner milik Presiden Agah. Siapa lagi kalo bukan Neng OP, Neng Oggix, sama saya sendiri. Dateng dengan taxi dari 3 sudut berbeda kota Bandung (alah, bahasa!), akhirnya sekitar jam 7an, kita bertiga udah duduk aja dengan asyik di pojok RK, meja khusus yang udah die-reserve via YM. Eh Agah, mo info aja, lain kali kalo ada yang bilang mo ke RK itu sewajarnya tidak dijawab dengan “Aduh, ujan gede pisan, Teh”. Bukan begitu ya, bisa2 menyurutkan niat yang mo dateng. Hahahaha…. Kumaha sih dagang teh Gah?

Saya, seperti yang selalu dilakukan SETIAP datang ke RK, langsung pesen Japanese 6, udah ga pake liat2 menu gitu deh. Saya jatuh cinta sama kentangnya :). Berlebihan. Biarin. Neng OP, juga memesan menu yang sama, walaupun 1,5 jam sebelumnya menyantap seporsi baso, cenah. Neng Lala, ga tau mesen apa, yang jelas porsinya kayak buat ngasih makan sekampung gitu deh.

Beres makan, tentu ketawa2, cekakakan lupa umur lupa pacar lupa suami lupa gebetan. Sok tebak perempuan mana lupa yang mana, hehehehehe……

Semua Matang, Semua Mapan, Semua Cantik. Yay!

Semua Matang, Semua Mapan, Semua Cantik. Yay!

Kunjungan ke RK hari itu memang memuaskan. Ga bawa kamera, tentu ga jadi hambatan, kan ada Agah yang bisa dipinjemin kamera, mana ditawarin mau di upload segala. Haduh, mewah.Β  Akhirnya kita pinjem sekalian aja sama kabel datanya. Kata orang, kalo ngerepotin itu sekalian, jangan setengah2, setelah ngasih pinjem kamera dan kabel datanya, ya sekalian juga motretin kita bertiga, nuhun ah Kang Agah.

Eh ga cuma sampe disitu ya. Tiba2 dateng aja ke meja, sepiring besar ayam beserta dayang2 berupa 4 ekor udang windu. Semuanya gigantisme gitu. Ayamnya segede pintu, udangnya segede jendela. Berlebihan lagi. Biarin lagi.

Biar ga disangka hoax, ini dia buktinya ;

Ayam Segede Muka si Lala. Wew!
Ayam Segede Muka si Lala. Wew!

Utang komen ke Kang Agah.Β  Jadi Kang, sayaΒ  udah bolak balik nanya ke mereka berdua apa komennya soal si Ayam Raja ini. Jawabannya adalah sebagai berikut :

Lala : Juicy euy!
OP : Teuing ah, enak pokoknya
Saya : Sambelnya pake sambel apa nih?
Merasa kurang menemukan komen yang pas, akhirnya saya nanya sekali lagi, demikian jawabnya :
Lala : pokokna mah juicy!
OP : aduh jangan gua yang komen lah
Saya : Ayam segede gini bakalan seporsi sama 4 ekor udang ini ?
Masih juga kurang pas, sekali lagi sesi pertanyaan ini dibuka dan jawaban yang didapat adalah :
Lala : Juicy, teu ngarti maneh? *mulai marah*
OP : Teuing ah Shachan, pokona mah ngeunah
SayaΒ : Gua jawab apa dong ke si Agah?
Hihihihi…. Saya sampe ketawa2 sendiri nih tengah malem.
Time to get serius. Jadi ya Presiden Agah….. tanggapan serius dari saya dan 2 gadis matang-mapan-manis itu adalah begini :
1. Ayamnya enaaaaaaakkkkkkkk
2. Apalagi udangnya, sedaap!!
3. Penasaran,Β  rencana nya sambelnya apa sih ? Ngaruh tau.
4. Lala bilang, lebih asyik kalo ditambah bumbu2 apa gitu, misalnya cabe ijo atau sambel cobek gitu kali
5. Saya bilang, udang begitu teuteup enak pake kecap cengek
6. OP bilang, maap ga bisa komentar, kekenyangan, abis ngebakso trus makan Japanese 6.
Jadi demikian. Malam itu ditutup dengan TIDAK DIJEMPUTNYA saya oleh suami oleh karena dia LUPA kalo istrinya masih di luar rumah. Jadi waktu dia telepon dan bilang “aku udah sampe Bebs”, ternyata maksudnya sampe di RUMAH dan bukan di RK. Jadi agak percuma tuh saya lari2 turun dari RK ke tempat parkir secara disana GA ADA SIAPA2 AJA.Β  Jadilah saya dan neng Oggix nemenin Kang Agah menunggu hujan reda hingga nyaris menjelang tenagh malam. Nasib.