Film Indonesia Yang Udah Ga Bikin Penasaran Lagi

Walaupun masih suka enggan meluangkan waktu 2 jam untuk nonton ke bioskop, kadang-kadang saya masih suka kepengen nonton film kok. Film-film yang biasanya jadi pilihan saya bukan film box office semacam Mission Impossible, film-film super hero, dan film-film yang bikin orang rela mengantri. PIlihan saya terbatas sama film drama romantis, drama comedy, atau film Indonesia sekalian.

Waktu saya kecil dulu, almarhum ayah saya suka mengajak saya nonton ke bioskop Palaguna. Waktu itu sih hits banget bioskop ini, jaraknya dekat pula, kami bisa jalan kaki dari rumah. Sekarang sih gedungnya aja udah rata sama tanah. Kami biasa masuk saat film sudah main kira-kira 5 menit.

Kenapa?

Karena kita nggak pernah beli ticket, kemewahan nonton bioskop saat itu disponsori oleh temannya ayah saya yang kebetulan kerja sebagai penjaga pintu di bioskop Palaguna. Mau ajak berapa orang pun, tinggal kasih satu bungkus rokok sama dia, kelar.

Yang jadi favorit saya waktu kecil dulu adalah film-film Indonesia macam Bayar Tapi Nyicil, Kejarlah Daku Kau Kutangkap, semua film Catatan Si Boy, you name it lah film-film dari jaman itu. Makanya jangan heran kalau saya jadi lebih hafal mukanya Meriam Bellina dan Paramitha Rusady dibanding wajahnya Dian Sastro.

Waktu film Indonesia sempat tenggelam dulu, saya lumayan kehilangan tontonan. Saya salah satu dari jutaan orang yang menikmati hadirnya Ada Apa Dengan Cinta. Nontonnya sampe 3 kali aja cin, pertama sama pacar, kedua sama temen, ketiga sama pacar lagi (tenang, pacarnya itu-itu aja kok ga ganti-ganti).

Belakangan film Indonesia mulai banyak lagi kan tuh. Walaupun saya masih bingung mana Reza Rahadian mana Herjunot Ali mana Vino Bastian, saya suka banget sama Tenggelamnya Kapal Van der Wijk. Meskipun sampe sekarang ga tau yang mana Ario Bayu mana Rio Dewanto, saya juga suka film “?”. Berbagi Suaminya Nia Dinata sampe sekarang masih jadi favorit saya, juga film Arisan yang enteng-enteng tapi memanjakan mata dengan settingnya yang cakep.

Dengan hangatnya social media dan kenyataan bahwa semua produk dan brand seolah berebutan untuk menggencarkan promo di sana, yang bikin dan jualan film juga tentu saja memanfaatkan media ini untuk berpromosi. Bukan cuma promo pas film sudah tayang biar banyak yang nonton, tapi dari rencana pembuatan film, pemilihan talent, sampe proses syuting.

Mereka yang terlibat di produksi cukup rajin update perihal situasi dan progress dari lapangan.

“Hari suting ketiga, bismillah” – dilengkapi dengan foto dari lokasi syuting

“Sarah dan Bara, adegan akad nikah” – (nama ngarang), dilengkapi dengan foto juga

“Crew film XXXXX di lokasi suting” – masih posting foto

Begitu pendeknya. Saya yakin kamu udah tau maksudnya kemana.

Promo film sih promo film, tapi ya jangan kebanyakan update dari lokasi suting jugalah. Ini yang baca rasanya udah slesai nonton filmnya sementara kamu yang suting aja belom kelar lho.

Saya sih kangen nonton behind the scene yang diputar setelah film selesai. Ga kepengen liat cerita behind the scene sebelum filmnya aja jadi, ga ada kejutannya, ga ada misteriusnya. Ga kepengen liat kostum cast di socmed, pengennya entar aja liat di bioskop pas nonton.

Perihal lokasi suting juga gitu, lebih misterius dan bikin penasaran kalau ga usah diungkap dimana lokasi suting persisnya. Entar kalau film udah selesai, boleh deh cerita-cerita, jadi kita yang nonton juga ngerasain asiknya nebak-nebak ini dimana sutingnya gitu lho.

Kalau promonya ga kebanyakan, kali yang mau nonton malah lebih penasaran lho 🙂

6 comments

  1. nauvalyazid · October 30, 2015

    Noted.

  2. Nasirullah Sitam · October 30, 2015

    Sejak AADC hadir, setelah itu banyak film yang kurang menarik. Walau masih ada yang bagus seperti Laskar Pelangi, Lucunya Negeri Ini.. dan beberapa lagi 😀

  3. Alris · October 30, 2015

    Kalo dibocorkan kurang sreg lagi nonton film-nya.

  4. nauvalyazid · October 30, 2015

    Oke. Semalaman saya memikirkan tulisan ini. Memang lagi nggak ada hal lain yang lebih penting buat dipikirkan semalaman sih. Emang pernah ada? Nggak ada juga.

    But anyway …

    Terus terang, jaman sudah berubah. We tend to overshare everything. Seluruh dunia harus tahu. Semua gerak langkah kita dalam kehidupan, we feel like sharing. Demikian pula dengan film. Demikian pula dengan film di belahan dunia manapun. Hollywood, Bollywood, Indonesia, no one in anywhere in the world is immune from this.
    Yang tadinya dimaksudkan sebagai personal update, akhirnya jadi marketing tool. Constant update about the upcoming project. Constant teasing. Constant news on the progress.

    The thing about social media, we create so much noise. Akhirnya jadi too much noise. And how one beats the noise? By creating more noise to beat. Dan efeknya seperti yang saudari Shasy rasyakan, yaitu feeling overwhelmed, bothered, dan akhirnya underwhelmed sendiri.

    Ini bukan hal baru memang. Semua orang berlomba-lomba untuk menarik perhatian orang lain terhadap apa yang sedang dikerjakan. Toh pada ujungnya, hasil akhir yang akan menentukan. Gue sempat khawatir, film “Gravity” dan “Mad Max: Fury Road” bolak-balik ngeluarin teaser, trailer, dan macem-macem audio visual materials, sampe khawatir kalau kita sudah bisa nonton filmnya dengan ngumpulin semua promotional materials yang mereka rilis. Untungnya, the end result, alias filmnya sendiri, memang luar biasa bagus ketika kita menonton secara utuh.

    And what shall we do with the noise? Take cover. Take the attitude of “cukup tahu saja”. Dengan segala macam promo teasing the upcoming project, we can just shrug it off. Just be like “oh, okay”. There are still other kinds of noise, mau masih tentang film-related issue atau hal lain, yang bisa lebih menarik minat kita, atau simply demand our attention.
    We’ll still watch closer towards the release date if we manage to keep our interest sustained. In the mean time, noise is just a noise.

  5. Erress · October 31, 2015

    iya benar, banyak film yang udah ga bikin penasaran lagi…

  6. Yeni Irawan · January 9, 2016

    Salam kenal kakak,,,,, 🙂

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s