Ngajarin Toleransi : Nonsense.

Setiap memasuki bulan puasa selalu aja ada perdebatan soal harus engganya menutup tempat makan di jam puasa. Bertahun-tahun menu pembicaraannya soal ini melulu. Kayak nggak pernah ada jalan keluar atau kita memang senang memperdebatkan hal-hal beginian.

Taun ini perdebatan ini semakin seru karena adanya berita soal warung di Serang, Banten yang dirazia satpol PP karena berjualan di saat orang-orang puasa. Video satpol PP mengangkut panci wadah si ibu berjualan tersebar di mana-mana, dan tentu saja menarik simpati orang. Beberapa teman di twitter memprakarsai pengumpulan dana yang dalam waktu 36 jam berhasil mencapai nilai 200juta sekian. Luar biasa.

Read More

Kalau 3 Bulan Nggak Ngantor. Trus Ngapain?

Sudah 3 bulan ini saya berhenti kerja kantoran. Iya, setelah 15 tahun lebih jadi pekerja kantoran, akhirnya saya punya keberanian untuk beneran berhenti bekerja. Sebenernya keinginannya sudah ada dari dulu (ah kalau boleh jujur : keinginan ini muncul setiap saya bangun pagi untuk pergi ke kantor, setiap lagi mandi dan setiap hari minggu sore, tepat ketika saya sadar besok harus ngantor lagi setelah bisa santai sejenak selama weekend).

Artinya, keinginan berhenti ngantor memang selalu ada di benak saya.

Read More

No Malls on Weekend. Why?

Sejak kecil dulu, saya memang membiasakan Biyan untuk banyak main di luar rumah. Selain karena rumahnya nggak luas (nggak bisa main sepak bola atau main volley di dalam rumah), juga saya percaya bahwa anak yang lebih banyak main di luar rumah tentunya akan lebih banyak juga pengalamannya ya kan.

Apalagi saya juga menerapkan prinsip “no malls on weekend”. Jadi kami nggak pernah pergi ke mall kalau weekend. Aduh masuknya aja penuh, belom cari parkirnya, belom bayar parkir bisa puluhan ribu, mau makan penuh, toilet penuh argh!

Jadi kalau weekend anaknya dibawa kemana Bu?

Read More

Cari Jodoh (yang serius) Lewat Woo. Kenapa Nggak Dicoba?

Jaman dulu saya suka becandaan sama seorang teman. Mereka yang jomblo di umur yang sebetulnya sudah cukuup untuk menikah itu ada 2 macam ; yang satu jomblo karena nasib, yang kedua jomblo karena pilihan. Di Twitter pun sempat beredar hashtag #JombloRidho dan #JombloTakRidho.

Maksudnya sih bahwa ada orang yang memang memilih untuk stay single, ada pula yang sebetulnya nggak mau single-single terus tapi gimana dong jodohnya kok ya belum ada.

Read More

Menyepi Bareng Sepi Saat Nyepi di Bali

Ya iya namanya Nyepi ya pasti sepi. Tapi taukah kamu betapa riuhnya sehari sebelum nyepi di Bali? Semua tempat makan penuh, supermarket dipenuhi turis-turis yang tau bahwa keesokan harinya mereka nggak bisa lagi belanja dan makan-makan di luar.

Tahun ini saya memutuskan ingin coba yang namanya Nyepi di Bali bersama beberapa orang teman meskipun rencana liburan kali ini lumayan dapat banyak tanggapan serupa “hah? ke Bali pas Nyepi? Ngapain? Kan nggak bisa ngapa-ngapain?”

“hah? yang di Bali aja biasanya Nyepi-escape kok ya lu malah terbang ke Bali”

dan ratusan (mulai lebay) pertanyaan lainnya yang kami tanggapi dengan senyum-senyum simpul seperti abg baru dapat salam dari gebetannya.

Read More

Kedinginan Sekaligus Kesenengan di Nyaung Shwe

Dari Bagan saya meneruskan jalan-jalan ini ke Nyaung Shwe, ditempuh bis kira-kira 9-10 jam-an. Seperti udah cerita di sini, tiket bisnya saya pesen di hotel dengan harga 10.000 kyats per orang. Atau 100.000 rupiah.

Bisnya lumayan oke, sampe di tengah jalan ternyata banyak orang naik dan di antara baris kiri dan kanan ada kursi lipat yang fungsinya untuk kursi tambahan. Ok jadi mulai kurang nyaman nih, ketambahan lagi karena toiletnya ga berfungsi. PR juga kalau pengen pipis malem-malem.

Sempet ada tragedi dugaan salah naik bis juga, pasalnya di tengah jalan sekitar Pk. 01.00 (kita jalan mulai Pk. 20.00), saya nanya ke kenek bis

“Nyaung Shwe masih jauh ga sih?”

Si kenek kemudian jawab :

“Nyaung Shwe?? No no no no!!, this is Kelok, Nyaung Shwe No no no!”

Mulai panik karena khawatir salah naik bis kan ya, mana sempet masukin 2 koper ke bis, kebayang aja kita udah salah bis kemudian terpisah sama 2 koper kan repot banget urusannya.

Read More

Bagan dan Warna Terakota-nya yang Bikin Cantik

Myanmar adalah tujuan saya untuk liburan mengawali tahun 2016 kemarin. Sebetulnya jauh-jauh hari kami sudah punya rencana lain. Tapi ada 2 orang teman baik yang baru saja pulang dari Myanmar dan sharing betapa cantiknya negara ini. Maka saya punkemudian berbalik arah. Di waktu yang singkat cari tiket, cari hotel, cari-cari apa yang mesti disiapkan dalam waktu kurang dari seminggu rasanya.

Kemudian saya mendapati tidak ada penerbangan dari Jakarta ke Mandalay. Yang ada hanya ke Yangon dan Yangon tidak ada di list tempat yang mau saya kunjungi di Myanmar. Maka ‘dengan sangat terpaksa’ plus latar belakang ‘asik bisa mampir makan enak dulu’, saya pun memutuskan untuk terbang ke Mandalay dari Bangkok. Yes, ada waktu satu malam sebelum dan sesudah Myanmar di Bangkok. Lumayan, bisa blinji-blinji dan makan enak. Penting ini.

Pesawat saya mendarat di Mandalay Pk. 12.30.

FullSizeRender-1 Read More

Cara Saya Menutup 2015

Menulis sebuah catatan akhir tahun, -meski saya tak pernah ingat kapan saya memulainya-, menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan dibanding menyusun resolusi tahun baru seperti yang biasanya orang-orang lakukan. Pasalnya saya bukan orang yang banyak ambisi. Saya tak pernah punya bucket list serius, yang saya inginkan dalam hidup hanyalah untuk menjadi lebih bahagia daripada saya yang sebelumnya. Itu saja.

Read More

You Don’t Teach Kids How to Love, You Show Them

Ada banyak draft tulisan di blog ini yang pada akhirnya tidak pernah saya posting. Yang paling banyak adalah soal Biyan, anak saya satu-satunya. Ada yang karena saya merasa informasinya terlalu gamblang, kan katanya di jaman internet edan ini kita harus hati-hati memberikan informasi atau bercerita soal anak kita kan ya. Tapi yang terutama adalah karena saya khawatir dibilang sombong karena anak saya yang satu-satunya itu, se nggak beres apapun ibunya, adalah anak yang memang bisa banget dibangga-banggain kesana kemari.

Read More