Path Saya, Path Kamu, Beda

Saya adalah penggemar buku, banget. Tapi bacaan saya rasanya bukan buku2 yang bikin ‘pinter’. Ya, saya baca buku untuk cari hiburan aja kok. Alhasil penghuni lemari buku saya adalah novel, mostly chicklit. Eh tapi ngga juga deng, ada juga buku soal ngurus bayi (maklum baru jadi ibu).

Jenis buku yang ga pernah hinggap di lemari buku saya adalah buku selfhelp. Buku buku dengan judul seperti How to Find Mr. Right, How to Manage Your Money, How to Live Peacefully adalah tipe buku yang ngga pernah ada di list bacaan saya. Biar kata laku dijual ribuan kopi, ngga pernah aja tertarik.

Kenapa ?

Karena buat saya path setiap orang tu’ beda-beda. Ada orang yang jalannya begini, sementara orang lain, jalannya begitu, jarang sekali ada yang sama.

Baru-baru ini nerima curhatan temen deket yang merasa kok hidupnya ga maju2. Di usia yang orang lain udah mulai settling down, dia masih harus sekolah, ya iya wong sekolahnya sampe S2 di Eropa sana kan? Jelas beda dong perjalanannya sama saya yang lulus kuliah, kerja, pacaran, kawin, punya anak, standar. Tapi siapa berani menjamin kalo hidup dia lebih istimewa daripada hidup saya? Siapa pula berani menjamin, kalo hidup saya dengan seorang suami super sabar dan seorang anak yang luar biasa lucu kemudian otomatis lebih istimewa dari hidup orang lain?

Engga dong. Ngga ada satu pun hidup, yang lebih istimewa dari hidup kita sendiri. Susah dan senang yang kita alami, ya bagian kitalah itu. Ngga ada yang perlu disombongkan. Apalagi disesali.

Buat saya, belajar dari hidup kita sendiri rasanya lebih berharga ketimbang kita ‘mencontek’ jalan hidup orang lain, apalagi kalau kemudian merasa ingin seperti dia juga, ah engga deh.

Semua yang ada di dalam hidup kita, terutama kesusahan yang kita alami, tentunya adalah sebagai bekal buat kita untuk bisa lebih kuat di masa mendatang. Kamu boleh pusing mikirin mau kemana malam minggu ini. Temen kita yang di sebelah sana, mungkin pusing karena boro2 pergi nongkrong, yang ada harus jaga warung di rumah. Semua ada pembelajarannya lah, semua menjadikan kita lebih kuat daripada kita kemarin dan kita hari ini. Amin.

*trying to encourage myself*

17 comments

  1. BJD TTHY · December 5, 2008

    sangat inspiratif , betul kita harus mensyukuri dan menjalankan hidup kita , semua yg “dia” berikan pasti agar membuat hidup kita lebih baik

    btw, salam kenal yah 😀

  2. pashatama · December 5, 2008

    @ BJD TTHY : wah cepet banget komen nya, sampe kaget lho. Kayaknya tulisannya masih anget banget 🙂

    makasih ya udah mampir & komen…

    Iya, semua harus membuat kita lebih baik!

  3. Aki Herry · December 5, 2008

    Iyah iyah…
    Betul sekali..

  4. lala · December 6, 2008

    *senyum-seyum*

  5. enggar · December 6, 2008

    Setuju, ibu Shasya 🙂

  6. BayuHebat · December 6, 2008

    hihihih. Buat saya hidup sing penting orang lain senang dan saya senang lah :D.

    Apapun pilihanya hope for the best sing penting wes usaha maksimal

  7. agah suragah · December 6, 2008

    mbak, apakah tulisan ini hasil kontemplasi pasca melahap ayam raja ? 😛

  8. silly · December 6, 2008

    Berasa baca chicken soup of encouragement soul deh, hahaha.

    Tapi loe bener say, koleksi buku gue juga kebanyakan yang cerita ringan… (dah capek gue bok kuliah di mesin bertahun2, gak gape juga ama mesin sedikit acan, hahaha… ya iyalah… bolos mulu sehhh, giliran mo ujian, mandelin microchip alias kebetan… sapa yang bisa ngapalin rumus mesin sagabruk gitu, gue mah gak sanggup deh, hehehe)

    Lagian asyikan buku2 model chiclit gitu ya, jadi berasa enjoy life banget.

    About Path of our life, saya sih gak anti2 banget sha, secara… kita juga bisa belajar kok dari kehidupan orang lain, jadi kalo saya biasanya senang banget baca autobiografi org2 terkenal, plus buku2 rohani tentu saja, karena ada banyak makanan rohani yang bisa saya dapetin dari sana. Kayak baca2 blog loe ini… gue juga belajar banyak dari loe loh, suer. Loe tipe perempuan yang menurut gue tidak banyak mengeluh, and positif thinking banget. I like your ‘path’ babe… 🙂

    Soal kita bisa belajar dari apa yang terjadi dalam hidup kita, yup… couldn’t agree more. Intinya hidup ini sekolah, jadi dengan belajar dari pengalaman yang terjadi dalam hidup, kita akan “nak kelas” setingkat lebih mulia dari sebelumnya.

    *duh sinting gue, berasa kek AA Gym banget jadinya, hahaha

  9. Shasya Pashatama · December 6, 2008

    @ Aki Herry : yang betul yang mana ni Ki?

    @ lala : jangan senyum2 ah 🙂

    @ Enggar : begitu bukan, Bu Guru ?

    @ Bayu Hebat : bener pisan Bay, sempurna ga penting, yang penting sih HAPPY ya

    @ Silly : kalo chicken soup for the soul, memang inspiratif ya Jeng. yang ga cocok sih ya yang banyak2 tips gitu deh 🙂 kesannya sok tau aja, hahaha…..

    eh gua bukannya ga ngeluh lho, cuma ga ngeluh disini aja 🙂 tuh temen2 curhat gua si kupingnya udah pada belah2 berdarah.

    Comment lu yang terakhir, ga berani komen balik euy, takutnya AA GYM jadi minder, hhihi…. peace ah peace!

  10. reallylife · December 7, 2008

    ya iyalah, pasti beda

  11. pashatama · December 7, 2008

    @reallylife : ya iyalah ya 🙂

  12. petra · December 7, 2008

    setuju banget

    semua orang punya tujuan masing-masing

  13. BLOGIE · December 7, 2008

    Bener pisan tuh, mbak…

    Tiap orang di dunia ini punya path-path hidupnya sendiri. Kayak manusia yang punya satu kepala yang sama tapi wajahnya berbeda-beda, seperti itu pula jalan hidupnya masing-masing.

    Daripada membebek path hidup orang lain, mending jalani aja path hidup kita sendiri. Gaya hidup kita, prinsip hidup kita, pedoman hidup, dll kita jalani dengan cara kita sendiri yang tentunya beda ya. Pasti dong.. 🙂 Dan bisa jadi path kita lebih ‘unik’ dari yang lain. So, bisa jadi path hidup kita yang dibebekin sama orang lain. Hehehe… 😀

    Tapi, saya juga tak membantah ya kalo memetik beberapa pelajaran dan pengalaman dari kisah hidup orang lain sebagai bahan renungan dan untuk diterapkan dalam hidup sendiri dengan sedikit modifikasi, improvisasi, inovasi atau apalah ya istilahnya. Sehingga bawaannya keliatan jadi ‘gue banget’, gitu lho… 😆

    *beuh.. makin panjang komennya makin ngawur deh saya ngomong..* :mrgreen:

  14. Luigi Pralangga · December 8, 2008

    People’s path is like the planet’s on our solar system.. one might come accross straight alighnment at one event of coincidence (perhaps), but other than that each would takes its own course… same like us people.

    However, when we do cross our path, it may other becomes a synergy or to the opposite; A clash 😀

    May our path meets in a happier state, nice to have found this blog and kind regards from West Africa.

  15. pashatama · December 8, 2008

    @ Luigi Pralangga : apparently we just crossed our path just now, cause when u were here, i was there in your blog 🙂

    Thank you for visiting, wish you every best thing West Africa could give (I can’t even imagine. haha)

    Come again! See ya!

  16. pashatama · December 8, 2008

    @ BLOGIE : iya… pasti ada sesuatu dai hidup orang lain yang bisa dipelajari. Kalau bikin hidup kita semakin baik, kenapa enggak?

    @ Petra : yang saya yakin semuanya berujung cari bahagia ya Pet?

  17. kennisa · December 9, 2008

    Ah, bener kete Neng Shasya…saya juga paling anti baca buku-buku selfhelp.
    Blognya boleh saya link Neng?

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s