Ngayal Yuk

Hari ini emang cocoknya mengkhayal. Setelah tidak terjadi bantaian berarti di meeting dengan direksi tadi pagi. saya bisa bernapas lega, dan mulai mengkhayal. Ngga seperti Jeng Miund yang mengkhayal menikah dengan budget 2 digit M (oke Und, gw santai berasa di pantai dehhhhh), saya mau menghayal soal kehidupan yang kita jalanin.

Semua berawal dari beberapa ketidakpuasan akan hidup yang sedang dijalani. Yang namanya orang, yang satu pengennya bisa jadi wanita karir, kerja, kerja dan kerja. Ada lagii yang pengen banget mengabdikan hidupmya untuk suami dan keluarga, alias jadi full time mother, ngurus anak-ngurus suami, yah mungkin sambil arisan sana sini.

Tuh kan, semua berawal dari peran ganda yang sekarang lagi dijalanin. Ya, jadi ibu dan jadi wanita bekerja.

Idealnya sih memang, pulang kerja dari kantor, langsung pulang ke rumah, main2 sama anak sampe puas sampe dia tidur. I tell you, rasanya selangit dan ga kebeli! Iya, beneran.

Tapi aduh, kalo boleh sih, bisa mabur sebentar, kembali ke masa lalu dimana bisa cekakak cekikik sampe pegel sama temen kiri kanan. Pengen juga muter2 window sopping sambil sesekali beli yang kebeli. Pengen juga kongkow2 dengerin curhatan temen yang ga kunjung abis. Pengen juga nongkrong di rumah temen sambil dengerin lagu dan nungguin tukang rujak yang ga lewat2. Dan pengeeeeeeeeeen banget nongkrong2 di tempat yang lagi hip, tempat dimana bisa MElihat dan DIlihat.

Haha…. kepengennya banyak ya?

Nah, tadi saya sempet menghayal, andai di kedua sisi kehidupan yang harus dijalani beriringan ini ada sebuah pintu. Kala kita pengen begini, masuk ke pintu sini dan kala kita pengen begitu, masuk ke pintu situ. Dan semua aktivitas kita di pintu yang satu, harap tidak mengganggu aktivitas di pintu yang lain.

Hmmm, manusia emang selalu banyak kepengennya ya?